Pakar Ragukan Keaslian Prasasti Di Sukabumi

id prasasti

Pakar Ragukan Keaslian Prasasti Di Sukabumi

Batu yang diduga berisi prasasti (Foto Teguh Handoko)

Tapi pasangan-pasangan aksaranya pun tidak benar. Jadi tidak ada artinya atau tidak bisa diterjemahkan," kata dosen Arkeologi UI tersebut.
Depok, (antarasulteng.com) - Pakar epigrafi dari Departemen Arkeologi Universitas Indonesia Dr Nini Susanti meragukan keaslian tulisan di atas batu temuan warga di Kalapanunggal, Sukabumi, yang sempat diduga sebagai sebuah prasasti kuno.

"Saya tidak menyimpulkan bahwa prasasti itu asli dari zaman kuno atau tidak, tapi dari ciri-ciri fisiknya saja yang saya lihat di gambar, terlihat ada permasalahan dari tulisannya," katanya ketika dihubungi di Depok, Minggu.

Dia mengatakan, pahatan di atas batu itu jelas bukan huruf Pallawa, tapi aksara campuran antara Sunda Kuno, Jawa Kuno dan Jawa Baru.

"Tapi pasangan-pasangan aksaranya pun tidak benar. Jadi tidak ada artinya atau tidak bisa diterjemahkan," kata dosen Arkeologi UI tersebut.

Aksara Jawa Baru merupakan aksara yang mulai dipakai setelah abad 16 Masehi hingga sekarang. Sedangkan aksara Pallawa di Nusantara berkembang pada abad 4 hingga 8 Masehi.

Nini Susanti yang memfokuskan pada studi epigrafi atau tulisan kuno di Arkeologi UI itu menduga ada orang yang iseng membuat pahatan itu dengan mencontoh aksara-aksara kuno yang pernah dilihatnya.

Mengenai informasi bahwa warga sudah melihat prasasti batu itu cukup lama, Nini mengatakan bahwa hal tersebut karena memang tulisan itu dibuat sejak masa orang tua atau kakek mereka.

Namun ia menegaskan kembali bahwa ia tidak membuat suatu kesimpulan karena keraguannya tersebut baru berdasarkan gambar yang dilihatnya, dan belum melalui penelitian atau meninjau langsung.