Roma (antarasulteng.com) -
Acara ini mungkin membuka jalan bagi Sophia Loren untuk menjadi bintang
Hollywood, tetapi televisi pemerintah Italia kini berpendapat bahwa
kontes ratu kecantikan sudah menunjukkan (akhir) zamannya, bahkan
liputannya menurun setelah 25 tahun.
Di negara itu perempuan berbusana minim adalah pemandangan yang
biasa dalam berbagai saluran televisi, khususnya Mediaset milik mantan
perdana menteri Silvio Berlusconi. Keputusan itu memicu perdebatan.
Anggota dewan pria Radio dan Televisi Italia (RAI), Antonio Verro
mengatakan kepada Radio 24 bahwa pimpinan RAI -- perempuan-- Anna Maria
Tarantola ingin menghapuskan tayangan kontes kecantikan karena memandang
acara itu memberikan "contoh buruk".
Verro tidak sependapat dan berharap RAI setidaknya bisa menayangkan ajang kecantikan itu dalam bentuk yang dikurangi.
Setiap tahun ribuan remaja putri bersaing menuju final lomba
kecantikan yang banyak membantu perjalanan karir sejumlah aktris dan
presenter TV sejak acara itu dimulai pada tahun 1939.
Sophia Loren ikut lomba tersebut pada tahun 1950 dan terpilih menjadi "Ratu Luwes".
Berita Terkait
Anggota DPR: Konten televisi mengacu harus UU Penyiaran
Minggu, 22 Mei 2022 19:45 Wib
Kominfo sebut siaran televisi digital punya lebih banyak kelebihan
Kamis, 28 April 2022 9:08 Wib
Masyarakat diimbau pasang STB atau TV digital jelang ASO
Selasa, 12 April 2022 18:14 Wib
Diskominfo Sulteng: Palu dan Sigi tahap pertama migrasi siaran
Sabtu, 19 Maret 2022 6:20 Wib
Kominfo: Internet cepat bisa tersedia setelah migrasi siaran televisi
Rabu, 29 September 2021 14:05 Wib
Riset Indeks Kualitas Program: TVRI unggul dalam lima kategori
Senin, 13 September 2021 16:10 Wib
Asosiasi televisi siap bersiaran digital tahun ini
Kamis, 5 Agustus 2021 14:24 Wib
Prof Henri: ASO bukan hanya soal penyiaran
Kamis, 29 Juli 2021 13:23 Wib