Pada rapat paripurna yang dihadiri Wakil Bupati Poso dan para pimpinan OPD lingkup Pemkab Poso, Darmin Agustinus menyebutkan bahwa berdasarkan struktur keuangan daerah yang telah ditetapkan dalam APBD tahun 2019 di mana disebutkan target pendapatan daerah sebesar Rp 1.397.021.817.019,41 dan terealisasi sebesar Rp 1.353.944.293.039,52 atau terpenuhi sebesar 96,92 persen. Sementara itu PAD yang ditargetkan sebesar Rp 105.214.709.039,41 terealisasi sebesar Rp 101.540.208.752,77 atau senilai 96,51 persen.
Pada kesempatan itu pula, Darmin menyampaikan kinerja penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Poso yang diukur atas pencapaian sasaran RKPD melalui pelaksanaan APBD Kabupaten Poso tahun 2019 secara makro, antara lain pertumbuhan ekonomi menunjukkan kenaikan yang signifikan di mana tahun 2016 sebesar 6,03 persen naik menjadi 6,15 persen tahun 2017 dan tahun 2018 naik menjadi 6,19 persen, sehingga menjadikan Kabupaten Poso berada peringkat ke-4 tertinggi di Sulawesi Tengah untuk laju pertumbuhan ekonomi.
Begitu pula Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menunjukkan kenaikan yang signifikan di mana pada tahun 2016 berada pada 68,83 persen, tahun 2017 berada pada 69,78 persen dan tahun 2018 mencapai 70,68 persen, sehingga ini menjadikan Kabupaten Poso pada urutan ke-2 tertinggi se-Sulawesi Tengah.
Darmin juga melaporkan beberapa prestasi dan penghargaan tingkat provinsi dan nasional yang diraih oleh Pemerintah Daerah itu di tahun 2019 antara lain di bidang perencanaan pembangunan daerah di mana Kabupaten Poso meraih predikat pertama terbaik se-Sulawesi Tengah dan peringkat ke-4 nasional hasil penilaian Bappenas berdasarkan hasil capaian Pembangunan Daerah yang mengangkat inovasi Lengkap “Lepas Tangkap” yang dalam kearifan lokal disebut “Moronda”.
Ia menjelaskan bahwa inovasi ini mendukung prioritas ke-5 rencana kerja pemerintah pusat tahun 2019 yaitu stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu.
Selain itu di bidang kesehatan seluruh puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Poso sebanyak 24 puskesmas sudah terakreditasi dan mendapat penghargaan dari Kementrian Kesehatan RI sebagai kabupaten dengan kelulusan akreditasi terbaik di Provinsi Sulawesi Tengah.
Pemerintah Kabupaten Poso juga mendapatkan penghargaan dari Kementrian Kesehatan RI atas keberhasilan menurunkan prevalensi schistosomiasis sebesar 0,11 persen pada manusia melalui inovasi “Gerakan Masyarakat Mandiri Berantas Keong Schistosomiasis” (Gema Beraksi) atau dalam kearifan lokal disebut “Mobago Schisto”.
Adapun untuk angka dan nilai nominal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah tahun anggran 2019 yang termuat dalam LKPJ didasarkan atas laporan realisasi anggaran per 31 Desember 2019 masih dilakukan auditoleh BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah.
Ia pun menghimbau kepada seluruh komponen masyarakat dan semua pihak agar tetap terus menjaga serta mempertahankan situasi Kabupaten Poso yang kondusif, sehingga pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan lancar, tertib dan aman.
Rapat ini pun diakhiri dengan penyerahan LPKJ Bupati Poso TA 2019 oleh Bupati Poso kepada Ketua DPRD Kabupaten Poso didampingi Wabup Poso dan Ketua I dan II DPRD Kabupaten Poso. (GP)