CPM gunakan teknologi sianidasi olah emas di Poboya

id TAMBANG POBOYA,Cpm,Emas

CPM gunakan teknologi sianidasi olah emas di Poboya

Industri pengolahan emas milik PT CPM di Kelurahan Poboya. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - PT Citra Palu Mineral (CPM) menggunakan teknologi sianidasi dalam pengolahan emas,di lokasi kontrak karyanya yang terletak di Kelurahan Poboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Manager External Relation and Compliance PT CPM, Amran Amier di Palu, Kamis, mengemukakan melalui penggunaan teknologi sianidasi itu CPM memastikan tidak menggunakan merkuri dalam operasionalnya.

"CPM juga memastikan produk sampingan berupa tailing telah memenuhi standar baku mutu lingkungan. Dalam proses pengolahan emas mengikuti karakteristik deposit, mineral ikutan, serta mineral emas itu sendiri," ucap Amran.

Ia menjelaskan, secara umum ada dua teknologi pengolahan emas yakni flotasi dan sianidasi, dan teknologi yang dipakai dalam pengolahan emas oleh CPM adalah teknologi sianidasi.

 "Prinsip kerja teknologi sianidasi adalah lumpur dari hasil penggerusan dilarutkan bersamaan dengan air kapur dan sodium sianida. Kemudian sianida tersebut melarutkan emas yang berada di dalam lumpur penggerusan itu. Larutan kaya emas tersebut diserap oleh karbon di permukaan, sehingga emas yang terserap oleh karbon diendapkan di permukaan lempengan rangkaian sel electrolisis, dan endapan ini nanti dikumpulkan untuk dilebur," ujarnya.

Ia menjelaskan produk utama dari pertambangan emas adalah dore bullion. Dore bullion terdiri dari campuran emas dan perak beserta logam pengotor lainnya yang ikut dilebur, sedangkan produk sampingan (byproduct) adalah tailing kering yang sesuai standar baku mutu lingkungan.

"Tailing adalah material sisa hasil pengolahan emas yang telah terambil mineralnya yang berharga,” urainya.

Ia menerangkan secara singkat bahwa terdapat tiga proses inti dalam pengolahan emas yang dikelola oleh PT CPM, yaitu kominusi, ekstraksi dan pengolahan limbah, sehingga dalam pengolahan limbah, produk sampingan (byproduct) berupa tailing kering dan air dikembalikan ke tangki air proses, dan air yang didaur ulang dapat diambil hingga 80 persen dari total air yang dimasukkan.

"Tailing mengalir secara gravitasi ke buffer tank sebagai tempat penyimpanan lumpur slurry, dan slurry tersebut dipompakan ke filter press, sehingga dihasilkan air daur ulang dan padatan yang kering," ujarnya.

Proses ini, lanjut dia, memaksa sebagian besar air untuk keluar sehingga dapat digunakan dalam proses (process water). Tailing yang hampir kering tersebut disimpan dalam kondisi yang aman dan telah memenuhi baku mutu.
 
Industri pengolahan emas milik PT CPM di Kelurahan Poboya. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
 
Industri pengolahan emas milik PT CPM di Kelurahan Poboya. (ANTARA/Muhammad Hajiji)