Sulteng jamin ketersediaan bahan pokok hadapi Lebaran

id sembako

Sulteng jamin ketersediaan bahan pokok hadapi Lebaran

Seorang pedagang menjual bawang merah dari atas mobil di kawasan Pasar Tradisional Manonda Palu. (Foto Antara/Anas Masa).

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menjamin akan ketersediaan berbagai jenis bahan kebutuhan pokok masyarakat di pasaran cukup memadai sampai Lebaran mendatang.

"Stok yang ada di pasaran cukup aman dan tidak ada alasan bagi masyarakat untuk khawatir kekurangan bahan pokok, sebab pemerintah menjamin baik persediaan maupun harga," kata Kepala Bidang Perdagangan dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, Zainuddin  di Palu, Selasa.

Ia mengatakan menghadapi pandemi wabah COVID-19, pemerintah pusat dan daerah memberikan perhatian besar terhadap ketersediaan barang kebutuhan sehari-hari agar selalu tersedia dalam jumlah memadai di pasaran.

"Jika persediaan cukup, maka pedagang enggan melakukan spekulasi menaikan harga sepihak. Tapi kalau barang kurang, sebaliknya bisa memicu kenaikan harga," kata dia.

Pemantauan di lapangan, baik di kabupaten/kota di Sulteng, stok bahan kebutuhan pokok umumnya cukup tersedia, sementara harga bahan pokok yang bergerak naik hanya gula pasir karena stok bahan pangan itu relatif kurang.

Sementara bahan kebutuhan pokok lainnya seperti beras, minyak goreng, daging tidak perlu dikhawatirkan karena stok dijamin mencukupi kebutuhan masyarakat.

Sebelumnya Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Irjen Polisi Syafril Nursal saat mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan tradisional di Palu untuk melakukan sosialisasi sebagai upaya pencegahan COVID-19 atau virus Corona-19  telah menegaskan akan memberi sanksi bagi pedagang atau pelaku usaha yang menimbun barang/bahan, termasuk kebutuhan pokok.

Pihaknya, kata Kapolda Syafril tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas jika terbukti ada oknum pedagang yang menyembunyikan stok dan juga menaikan harga secara sepihak, apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini dimana negara sedang dalam kondisi memprihatinkan karena wabah COVID-19.