Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, bergerak melemah seiring menjauhnya investor dari aset-aset berisiko.
Pada pukul 09.42 WIB, rupiah bergerak melemah 78 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.528 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.450 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures di Jakarta, Kamis, mengatakan harga aset berisiko terlihat masih negatif pagi ini.
"Pasar masih nyaman untuk keluar dari aset berisiko karena peningkatan penyebaran wabah COVID-19," ujar Ariston.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat kembali melemah ke kisaran 0,57 persen mendekati tingkat terendah sepanjang masa yang terjadi pada 9 Maret 2020 di 0,36 persen. Hal tersebut bisa mengindikasikan permintaan terhadap obligasi tinggi sehingga harga naik dan tingkat imbal hasilnya turun.
Sementara itu, kasus positif COVID-19 di Amerika Serikat sudah menyentuh angka 200 ribu kasus. Peningkatan juga terjadi di Italia, Inggris, termasuk Indonesia.
"Bila ini terus berlanjut, pasar mengkhawatirkan ekonomi bakal terus tertekan seperti data-data ekonomi yang baru saja dirilis," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.300 per dolar AS hingga Rp16.575 per dolar AS.
Berita Terkait
Garuda Indonesia bukukan pertumbuhan usaha capai 2,94 miliar dolar AS
Selasa, 2 April 2024 8:13 Wib
Harga emas melemah karena dolar AS menguat
Sabtu, 23 Maret 2024 9:53 Wib
Harga emas turun karena penguatan indeks dolar AS
Rabu, 13 Maret 2024 9:14 Wib
Harga emas menguat seiring pelemahan dolar AS
Rabu, 28 Februari 2024 8:44 Wib
Harga emas naik karena dolar AS melemah
Sabtu, 24 Februari 2024 7:50 Wib
Harga emas naik seiring pelemahan dolar AS
Rabu, 21 Februari 2024 9:52 Wib
Harga emas naik seiring pelemahan dolar AS
Jumat, 16 Februari 2024 7:15 Wib
Bank Indonesia: Utang luar negeri Indonesia meningkat jadi 407,1 miliar dolar AS
Kamis, 15 Februari 2024 12:04 Wib