Presiden Jokowi minta jajaran pemerintah siapkan skenario mudik komprehensif

id mudik lebaran 2020,pencegahan covid,covid 19,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus

Presiden Jokowi minta jajaran pemerintah siapkan skenario mudik komprehensif

Arsip Foto. Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas secara virtual dari Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Senin (30/3/2020). Presiden meminta jajaran pemerintah menyiapkan skenario penanganan arus mudik secara komprehensif. (ANTARAHO-Biro Pers SetPres/Muchlis Jr/aa)

Mengenai arus mudik, saya minta dipersiapkan skenario-skenario komprehensif jangan sepotong-sepotong atau satu aspek saja atau sifatnya sektoral atau kepentingan daerah saja, tapi dilihat secara utuh baik dari hulu, di tengah, dan di hilir
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta jajaran pemerintah mempersiapkan skenario penanganan arus mudik komprehensif pada masa wabah COVID-19.

"Mengenai arus mudik, saya minta dipersiapkan skenario-skenario komprehensif jangan sepotong-sepotong atau satu aspek saja atau sifatnya sektoral atau kepentingan daerah saja, tapi dilihat secara utuh baik dari hulu, di tengah, dan di hilir," katanya dalam rapat mengenai antisipasi mudik lewat konferensi video dari Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Presiden mengatakan bahwa intervensi di hulu berupa pemberian bantuan pelindungan sosial dan stimulus ekonomi akan membantu masyarakat bertahan selama masa wabah.

"Terutama di Ibu Kota, saya kira kemarin Gubernur DKI juga sudah menyampaikan 3,6 juta perlu dimasukkan dalam jaring pengaman sosial dan sudah diberikan oleh Provinsi DKI 1,1 juta artinya 2,5 juta yang perlu segera kita siapkan untuk segera dieksekusi di lapangan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa intervensi di tengah meliputi pembatasan pergerakan orang serta penerapan jarak yang aman sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.

Presiden menekankan bahwa kedisiplinan yang kuat akan memberikan dampak besar pada upaya pengendalian penularan COVID-19.

"Dan kalau kita lihat dengan musim yang ada sekarang, saya kira cuaca juga sangat mempengaruhi penyebaran COVID-19 ini," katanya.

Mengenai intervensi di hilir, Kepala Negara mengemukakan pentingnya pengawasan dan pengendalian di daerah, utamanya di tingkat kelurahan dan desa.

Presiden mendorong partisipasi komunitas dalam upaya pengendalian penularan virus corona. Pemudik yang pulang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi bisa diperlakukan sebagai orang dalam pemantauan. Mereka bisa melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan COVID-19.

"Selain itu kemarin saya sampaikan dana desa dapat digunakan sebagai jaring pengaman sosial," kata Presiden.

Baca juga: Pakar: gerakan mudik warga Jakarta ubah masa puncak wabah COVID-19
Baca juga: Pemerintah siapkan perpres dan inpres atur mudik Lebaran tahun 2020
Baca juga: Pemerintah pertimbangkan larang mudik cegah penyebaran corona