Kuota elpiji bersubsidi Sulteng 48 ribu metrik ton di tahun2020

id Kuota elpiji, pertamina, Sulteng

Kuota elpiji bersubsidi Sulteng 48 ribu metrik ton di tahun2020

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Sulawesi, Hatim Ilwan. (ANTARA/Moh Ridwan)

Pada prinsipnya kami tetap menjaga penyaluran dan ketersediaan elpiji supaya tidak terjadi kelangkaan
Palu (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) mengalokasikan kuota elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram untuk Sulawesi Tengah sebanyak 48.506 metrik ton tahun 2020.

"Pada prinsipnya kami tetap menjaga penyaluran dan ketersediaan elpiji supaya tidak terjadi kelangkaan," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Hatim Ilwan yang dihubungi dari Palu, Jumat.

Menurut Hatim, penetapan dan pengalokasian elpiji bersubsidi berdasarkan hitung-hitungan riil yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masyarakat di setiap daerah.

Pada tahun 2019, Pertamina mengalokasikan kuota elpiji Sulteng sebanyak 47.311 metrik ton, jika dibandingkan dengan tahun ini justru alokasi mengalami peningkatan untuk kebutuhan konsumsi di 12 kabupaten dan satu kota di provinsi itu.

Dia menjelaskan, meski saat ini ditengah pandemi COVID-19 tidak menjadi penghalang bagi Pertamina menjalankan tugas penyaluran elpiji bersubsidi maupun nonubsidi, termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai kebutuhan konsumsi masyarakat.

Pertamina sebagai perusahaan menangani energi minyak dan gas (Migas) melalui agen penyalur memastikan distribusi produk bersubsidi terserap dengan baik agar kebutuhan masyarakat selalu terpenuhi.

"Kami juga sebelum penyaluran melakukan penyemprotan cairan disinfektan terlebih dulu ke setiap tabung elpiji di masing-masing agen," ujar Hatim.

Dia juga meminta pihak pangkalan agar penyaluran elpiji harus sesuai dengan kebutuhan konsumsi masyarakat, serta tidak menjual barang bersubsidi kepada pengecer dan tidak melakukan tindakan lain di luar ketentuan yang sudah di atur.

"Jika masyarakat menemukan kejanggalan di pangkalan silahkan laporkan ke pusat informasi Pertamina di cell center 135," kata Hatim menambahkan.

Berdasarkan data kebutuhan konsumsi di 13 daerah di Sulteng, jatah Kota Palu tidak mengalami perubahan 12.234 metrik ton per tahun atau masih menjadi daerah alokasi tertinggi di provinsi itu.

Alokasi tertinggi ke dua yakni kabupaten Banggai sebanyak 7.368 metrik ton mengalami peningkatan di banding tahun lalu hanya 7.228 metrik ton, demikian Kabupaten Parigi Moutong 6.579 metrik ton dan Kabupaten Donggala 5.541 metrik ton.

"Pertamina selalu berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk mengantisipasi gejolak terhadap elpiji tiga kilogram, kami juga menyiapkan elpiji non-subsidi ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram sebagai konsumsi alternatif dan elpiji non-subsidi tidak ada pembatasan kuota," demikian Hatim.

Baca juga: Warga Palu serbu gas elpiji 3Kg di pasar murah
Baca juga: Hiswana Migas usul ke pemerintah rencana penyesuaian HET elpiji di Sulteng