Kemendes PDTT ajak belajar dari Desa Panggungharjo dalam hadapi COVID-19

id Kemendes PDTT,Desa Panggungharjo,COVID-19,corona,Kemendes PDTT ajak belajar dari Desa Panggungharjo,Desa Panggungharjo h

Kemendes PDTT ajak belajar dari Desa Panggungharjo dalam hadapi COVID-19

Tangkap layar Kepala Balilatfo Kemendes PDTT Eko Sri Haryanto saat konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (5/4/2020). (ANTARA/HO-Laman Youtube BNPB Indonesia)

Semangat untuk perawat dalam merawat berarti mereka harus memperhatikan toleransi komitmen semua masyarakat yang ada di Desa Panggungharjo
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengajak masyarakat perdesaan belajar dari Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, dalam menghadapi wabah virua corona (COVID-19).

Kepala Balilatfo Kemendes PDTT Eko Sri Haryanto, Minggu mengatakan, masyarakat Desa Panggungharjo telah melaksanakan kegiatan memerangi COVID-19 menggunakan istilah merawat desa dengan semangat gotong royong.

"Semangat untuk perawat dalam merawat berarti mereka harus memperhatikan toleransi komitmen semua masyarakat yang ada di Desa Panggungharjo," kata Eko saat konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.

Eko menuturkan Desa Panggungharjo mampu menyajikan jumlah warga yang melaporkan terdapat 6.827 orang langsung, 4.650 orang dalam kondisi sehat dan 700 orang harus dilacak karena belum teridentifikasi.

Kemudian tiga orang pernah kontak dengan positif COVID-19 atau berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan 17 orang dalam pemantauan (ODP).

Eko menuturkan pendataan terhadap masyarakat terkait penyebaran COVID-19 membutuhkan faktor kejujuran dan komitmen sehingga memudahkan untuk menghentikan penularan virus corona itu.

"Jadi ada faktor kejujuran ada faktor taat komitmen itu akan semakin cepat bisa membatasi bagaimana ruang lingkup penyebaran COVID-19 di Desa," ujar Eko.

Terlebih menurut Eko, perangkat desa merupakan garda terdepan untuk bergerak dan menjelaskan cara menghentikan wabah virus corona COVID-19.

Eko juga mengungkapkan cara menangani mitigasi tentang dampak ekonomi saat masa tanggap darurat COVID-19 dengan menyiapkan logistik kebutuhan pokok di desa.

Eko menyebutkan Kemendes PDTT telah menjalankan program padat karyan dan mendata masyarakat yang terdampak COVID-19 karena tidak bekerja secara normal.

Misalkan masyarakat yang tidak atau memiliki pekerjaan akibat terdampak COVID-19 sehingga tidak mendapatkan penghasilan, kemudian aparat desa mengkategorikan sebagai masyarakat rentan atau cukup rentan, serta akan dilakukan penanganan ekonomi terhadap masyarakat yang terdampak.