Pulau Samosir (antarasulteng.com) - Festival Danau Toba 2013 --pengembangan
Pesta Danau Toba-- akan lebih menginternasional pada masa mendatang
mengingat potensi pariwisata setempat yang luar biasa.
"Untuk
saat ini beberapa gelaran budaya dan olahraga dipadukan. Mulai dari
lomba perahu tradisional 'solubolon', kejuaraan paralayang akbar,
pertunjukan seni drum internasional, hingga kesenian dan kebudayaan
Batak," kata Ketua Panitia Pelaksana Festival Danau Toba 2013, Ely
Simarmata, di Pulau Samosir, Sumatera Utara, Jumat siang.
Di
sepanjang garis pantai Danau Toba, terdapat 11 kabupaten yang bisa
menyumbang potensinya. Kali ini, Kabupaten Pulau Samosir yang menjadi
titik fokus Festival Danau Toba 2013. Ini adalah festival dalam kalender
wisata tahunan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang
memadukan unsur budaya dan olahraga dalam satu wadah bersamaan.
Dari
sisi keolahragaan, paralayang --salah satu cabang olahraga
kedirgantaraan-- yang digelar. 130 atlet paralayang nasional dan
internasional saling adu kebolehan dan kemahiran dalam nomor ketepatan
mendarat di darat dan perairan Danau Toba.
Khusus untuk ketepatan mendarat di darat, dibagi menjadi dua kelas, yaitu kategori pilot senior dan pilot junior.
Menurut
Simarmata, dari Festival Danau Toba 2013 dan ke depan, akan diperoleh
banyak manfaat. "Mulai dari perolehan pendapatan masyarakat setempat,
wadah pengembangan budaya setempat, pelestarian lingkungan, dan
peningkatan kualitas infrastruktur," katanya.
Upaya
lebih menginternasionalkan Festival Danau Toba ini, katanya, dengan
mempergencar promosi di berbagai media massa dan negara.