Bulog Sulteng tegaskan kedatangan beras dari Jatim menunggu jadwal kapal

id beras

Bulog Sulteng tegaskan kedatangan beras dari Jatim menunggu jadwal kapal

Harga beras di pasaran di Kota Palu relatif stabil.

Ya kita berharap dalam waktu dekat ini juga kapal yang akan mengangkut beras dari gudang Bulog Jatim bisa tiba di Pelabuhan Pantoloan
Palu (ANTARA) - Kepala Bidang Pengadaan dan Operasional Pelayanan Publik Perum Bulog Sulawesi Tengah, Amir Sube mengatakan kedatangan beras sebanyak 1.000 ton dari Jawa Timur ke Kota Palu masih menunggu jadwal keberangkatan kapal.

"Ya kita berharap dalam waktu dekat ini juga kapal yang akan mengangkut beras dari gudang Bulog Jatim bisa tiba di Pelabuhan Pantoloan," katanya di Palu, Selasa.

Ia menjelaskan langkah mendatangkan beras dari luar daerah semata-mata untuk mengamankan stok beras di daerah ini menghadapi lebaran dan pandemik COVID-19 yang hingga kini masih saja menghantui Indonesia, termasuk Sulteng.

Pemerintah pusat melalui Perum Bulog terus berupaya menjaga agar beras tetap tersedia di gudang-gudang dengan jumlah memadai. Selain dari Jatim, juga akan masuk beras dari Bulog Sulut ke Sulteng sebanyak 1.000 ton dan pengangkutan melalui jalur darat.

Jika beras dari Jatim dan Sulut masuk ke Sulteng, maka ketersediaan beras di gudang Bulog akan bertambah kuat.

"Sekarang ini ketahanan beras yang dikuasai Bulog Sulteng sekitar empat bulan ke depan. Itu berarti bahwa kebutuhan untuk lebaran cukup aman," kata dia.

Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng, Try Iriyani Lamakampa mengatakan stok bahan pangan khususnya beras dan pangan nonberas cukup tersedia dalam jumlah memadai.

Apalagi, kata dia, sekarang ini beberapa daerah penghasil beras di Sulteng sudah memasuki masa panen sehingga sangat diharapkan suplai beras ke pasar semakin bertambah banyak.
"Jika stok beras di pasaran memadai, maka harga tidak akan bergerak naik," katanya.

Di tingkat pengecer, kata Try, harga beras cukup stabil, sebab selain beras produksi petani lokal, juga pedagang banyak mendatangkan beras dari luar seperti Sulsel dan Sulbar yang selama ini merupakan lumbung beras nasional di Kawasan Timur Indonesia.

Berdasarkan hasil pantauan tim terpadu TPID (tim pengendalian inflansi daerah) bersama satgas pangan setempat menyebutkan stok beras dan kebutuhan pangan lainnya di pasaran cukup aman. Begitu halnya dengan harga relatif stabil.

Masyarakat di Sulteng tidak perlu panik selama masa pandemik corona, pemerintah menjamin ketersediaan barang/bahan kebutuhan pokok dan lainnya di pasaran tetap tersedia dalam jumlah memadai.***1***

Baca juga: Bulog jamin cadangan beras pemerintah di Sulteng aman
Baca juga: Sulteng akan dipasok beras 2.000 ton dari Jatim dan Sulut
Baca juga: Eks transmigran di Sigi dapat bantuan dua ton beras