75 huntap AHA Center diserahkan ke Pemkot Palu untuk korban bencana

id Huntap, AHA Center, Pemkot Palu, hidayat

75 huntap AHA Center  diserahkan ke Pemkot Palu untuk korban bencana

Wali Kota Palu, Hidayat melakukan video virtual dengan Direktur Eksekutif AHA Center Adelina Kamal untuk penyerahan hunian tetap (huntap) korban bencana Palu, Kamis (16/4/2020). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu.

Palu (ANTARA) - Sebanyak 75 unit hunian tetap yang di bangun organisasi The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management' (AHA Centre) telah di serahkan kepada Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah untuk korban bencana.

"Ini bentuk kepedulian negara sahabat terhadap Indonesia khususnya Palu," kata Wali Kota Palu Hidayat melalui keterangan tertulisnya diterima, di Palu, Kamis malam.

Seyogyanya, kegiatan penyerahan huntap dilaksanakan secara meriah, namun rencana itu dibatalkan karena situasi tanah air saat ini belum kondusif dari wabah virus corona COVID-19, sehingga penyerahan secara simbolis melalu video virtual atau daring.


Selaku pemerintah, wali kota mewakili warga Palu mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang turut serta membantu meringankan beban korban gempa, tsunami dan likuefaksi di daerah ini.

"Ini merupakan bagian dari upaya-upaya bersama untuk memenuhi kebutuhan para penyintas," ujar Hidayat.

Wali kota berharap, bantuan serahkan AHA Center dapat dimanfaatkan dengan baik serta mengobati kesedihan warga terdampak yang hingga kini masih ada sebagian tinggal di selter-selter pengungsian selain hunian sementara (huntara).

Hunian disediakan lembaga di bawah naungan ASEAN itu berada di lokasi relokasi Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore yang dibangun pada Agustus 2019 dan rencananya mereka akan menambah sekitar 25 unit huntap.


"Selanjutnya kami akan mempersiapkan mekanisme-mekanisme teknis untuk diserahkan kepada korban bencana yang berhak menerima," kata dia menambahkan.

Direktur Eksekutif AHA Center Adelina Kamal menyatakan, bantuan huntap korban bencana merupakan amanah yang diberikan oleh Pemerintah Filipina dan masyarakat Brunei Darussalam ditandai dengan peletakkan batu pertama pada 6 Agustus Tahun 2019 dan proses pembangunan selesai di bulan Maret 2020, lalu diberi nama Kampung ASEAN.

"Kami juga berterima kasih kepada Pemkot Palu sudah memberikan ruang kepada kami turut serta membantu warga penyintas," katanya.

Rencananya, pemanfaatan huntap oleh warga penyintas yang sudah di bangun para pihak sebelum Bulan Suci Ramadhan sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo saat meninjau progres pembangunan huntap di Palu tahun lalu.