London (antarasulteng.com) - Dua pilot dalam pesawat menuju Inggris tertidur di
kokpit saat melakukan penerbangan jarak jauh, dan membiarkan pesawat
penuh penumpang itu terbang secara otopilot tanpa pengawasan, demikian
laporan harian Inggris, The Sun, edisi Kamis (26/9).
Salah seorang pilot dalam pesawat Airbus 330 yang terbang menuju ke
Inggris itu akhirnya bangun dan segera membangunkan rekannya, tapi
keduanya tidak tahu sudah berapa lama mereka tertidur. Nama kedua pilot
dan maskapainya tidak diungkapkan surat kabar itu.
Pesawat tersebut terbang pada 13 Agustus 2013, dan pilot dan
co-pilot bergantian memiliki waktu 20 menit untuk istirahat, tetapi
setelah terbang selama lebih dari satu jam, mereka berdua tertidur.
Mereka melaporkan insiden tersebut kepada Otoritas Penerbangan Sipil
Inggris (CAA), dan menyalahkan jam kerja yang lebih panjang selama masa
liburan musim panas sebagai penyebabnya.
The Sun melansir, telah melihat salinan laporan kedua pilot. CAA
mengumumkan, secara hukum dilarang mengungkapkan perincian dari
perusahaan atau individu yang mengajukan laporan "kejadian wajib" kepada
mereka.
"Kelelahan adalah masalah serius, dan perlu pengawasan hati-hati.
Itulah sebabnya, kami menyambut baik proposal baru Uni Eropa untuk
memberikan regulator kekuasaan yang lebih besar guna mengawasi sistem
dan data manajemen risiko kelelahan penerbangan," kata juru bicara CAA.
Ia menambahkan, "Inggris memiliki catatan keamanan yang sangat baik,
tetapi kita terus berusaha untuk meningkatkan keselamatan penerbangan. (skd)
Pilot Tertidur Dalam Penerbangan Jarak Jauh Ke Inggris
Kelelahan adalah masalah serius, dan perlu pengawasan hati-hati.