Di Sulsel, pasien positif COVID-19 bertambah 56 kasus

id Kasus COVID-19 bertambah, positif 56 kasus, kepala dinas kesehatan, kadis Sulsel, Makassar, COVID-19, korona, m Ichsan m

Di Sulsel, pasien positif COVID-19 bertambah 56 kasus

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari. ANTARA/Darwin Fatir

Makassar (ANTARA) - Kasus COVID-19 di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan hingga Jumat  bertambah 56 kasus hingga total jumlah penderita 547 kasus positif.

Kota Makassar paling banyak yakni 24 kasus, disusul Kabupaten Luwu Timur sembilan kasus, Sinjai enam kasus, Gowa empat kasus, Bulukumba, Selayar, dan Kota Pare-Pare masing-masing dua kasus. Bone, Soppeng, Takalar, Pengkep, Jawa Timur dan Papua masing-masing bertambah satu kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel M Ichsan Mustari saat Video Confrence, Jumat malam  menjelaskan kasus bertambahnya pasien positif di Kota Makassar, dan terbanyak dari kabupaten kota lainnya, karena tidak patuhnya masyarakat atas imbauan pemerintah untuk tetap tinggal di rumah dan tidak berkeliaran tanpa kepentingan mendesak.

Selain itu, penularan melalui transmisi lokal, papar dia, penyebarannya melalui kontak serumah dan mereka jarang mengenakan masker termasuk anak-anak muda sering berkumpul-kumpul dengan teman sebayanya membuat virus ini cepat menyebar.

"Kalau Makassar melihat begitu besarnya angka sehingga isolasi di rumah tidak memungkingkan untuk dilakukan secara efektif, sehingga didorong agar mereka dimasukkan kamar di hotel yang telah disiapkan untuk isolasi mandiri," ujarnya.

Sementara penambahan kasus di Kabupaten Luwu Timur, ditemukan setelah perusahaan PT Vale di Sorowako melakukan rapid tes massal kepada karyawannya sehingga terdeteksi sembilan positif.

"Ada riwayat perjalanan empat orang ini. Semua (kasus) di Sorowako, pekerja masih di sana. Untuk Sinjai ada enam, dari anak Satri Al Falah. Sedangkan

Sinjai 6 seluruhnya adalah anak santri Al Falah. Sedangkan Selayar ditemukan perjalanan ke Makassar. Untuk Kota Pare-Pare secara spesifik dari klaster penyebaran acara makan kapurung, sehingga itu menyebar.

Sementara dari Jawa Timur dan Papua, keduanya diketahui bekerja di Sulsel. Dari hasil ditracking diduga terpapar dari transmisi lokal tempat mereka bekerja.

Mengenai penanganan dan pencegahan klaster santri dari luar daerah Sulssl, kata dia, semua yang tiba langsung di rapid tes. Dan terakhir saat rapid tes dari Surabaya ditemukan 14 kasus, 12 terjaring positif melalui hasil tes swab.

"Jika mereka kembali di daerah tetap dipantau dan dilakukan isolasi mandiri. Kasus di Sinjai ini kan isolasi mandiri dan dilakukan swab, nah itulah yang terjaring enam positif," sebut dia.

Pada prinsipnya, tim dari kabupaten telah menjalankan pemantauan epimodelogi. Sebab, kemunculan kasus ini bisa saja terjadi. Kalau melihat angka yang banyak itu, bisa diliat bahwa tiga hal belum terjaga dengan baik, jaga jarak, pakai masker dan masih kumpul-kumpul.

Data perkembangan terbaru kasus COVID-19 Jumat 1 Mei 2020 untuk kasus positif sebanyak 547 orang, 363 orang masih dirawat, 145 orang sembuh dan 39 orang meninggal.

Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat 849 kasus, 279 orang masih dirawat, 485 orang dipulangkan atau sehat dan 85 orang meninggal. Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 4.027 kasus, dengan rincian 1.162 proses pemantauan dan 2.865 sudah dipantau.