Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Palu masih stagnan

id Rs anutapura,Herry mulyadi, kasusu COVID-19, pemkot palu

Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Palu masih stagnan

Plt Direktur Utama RS Anutapura Palu, dr Herry Mulyadi. ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Langkah-langkah yang diambil Pemkot Palu sangat strategis dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona di ibu kota Sulteng
Palu (ANTARA) - Tim Surveillance Kota Palu, Sulawesi Tengah mencatat hingga sepekan terakhir kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di kota itu masih berada di angka 16 kasus atau stagnan.

"Langkah-langkah yang diambil Pemkot Palu sangat strategis dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona di ibu kota Sulteng," kata Plt Direktur Utama Rumah Sakit Umum Anutapura Palu dr Herry Mulyadi dalam keterangan tertulisnya, diterima, di Palu, Sabtu malam.

Herry menjelaskan, salah satu langkah strategis yang diterapkan pemerintah setempat yakni mendirikan pos-pos pemeriksaan kesehatan di enam titik yang sudah ditentukan sebagai pintu masuk Kota Palu.

Di pos perbatasan dan objek vital lainnya di kota itu, masyarakat tidak hanya dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, tetapi juga di rapid test.

"Ini bentuk kegiatan yang masif dilaksanakan Pemkot Palu termasuk mengaktifkan pos-pos di tingkat kecamatan dan kelurahan," kata dia menambahkan.

Pada upaya pencegahan, pemerintah setempat juga mengerahkan tim promosi kesehatan yang akan memberikan edukasi terkait protokol kesehatan COVID-19 agar masyarakat bisa taat dengan aturan-aturan tersebut.

Dia yakin, dengan upaya dilakukan saat ini penyebaran virus corona dapat ditekan, terbukti sepekan terakhir angka kasus tersebut tidak menunjukkan kenaikan.

Selain mengaktifkan pos pemeriksaan kesehatan, Pemkot Palu juga berinisiatif mengambil langkah merawat warga berstatus Orang Tanpa Gelaja (OTG) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di pondok perawatan yang memanfaatkan gedung asrama haji transit Palu.

"Pondok perawatan ini sebuah keputusan yang berat, karena penyediaan fasilitas di dalamnya tidak gampang walaupun dari sisi pembiayaan cukup besar, tetapi untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut pemerintah telah menyediakan," papar Herry.

Guna menunjang kegiatan pencegahan dan penanganan, Pemkot Palu mengerahkan tim surveillance yang bekerja melakukan 'tracking' atau pelacakan terhadap orang-orang yang pernah berkontak dengan mereka yang sudah terkonfirmasi positif.

Dimana, hampir seluruh kelurahan dan Puskesmas se-kota Palu bergerak melakukan penelusuran dan pengumpulan data.

"Meski begitu kita tetap waspada dan lebih meningkatkan kinerja di lapangan, sebab situasi masih dalam masa pandemi," demikian Herry.

Baca juga: Pemkot Palu masih pertimbangkan penerapan PSBB
Baca juga: Pendapatan PKL di Palu turun 60 persen akibat dampak COVID-19
Baca juga: Akademisi sarankan Palu segera usulkan PSBB
Baca juga: Akademisi sarankan Palu segera usulkan PSBB