Perempuan Spanyol berusia 113 tahun berhasil kalahkan corona

id Maria Branyas,Perempuan Spanyol berusia 113 tahun ,mengalahkan corona

Perempuan Spanyol berusia 113 tahun berhasil kalahkan corona

Angela, seorang petugas kesehatan, berfoto seraya memegang potret diri nya, yang biasanya digantung di dinding rumah sakit saat ia bertugas agar pasien dapat mengenali diri nya, ketika mewabahnya virus corona (COVID-19) berlanjut, di kawasan pantai Blanes, Spanyol, Jumat (8/5/2020). ANTARA FOTO/Reuters-Nacho Doce/hp.

Madrid (ANTARA) - Perempuan berusia 113 tahun di Provinsi Girona, Spanyol dinyatakan sembuh setelah tertular virus corona, yang telah menelan ratusan ribu korban jiwa di seluruh dunia.

Media setempat pada Senin melaporkan bahwa Maria Branyas, manusia tertua di Spanyol, berhasil mengalahkan virus tersebut setelah berjuang selama beberapa pekan.

Usai dinyatakan positif, Branyas dikarantina di sebuah kamar di panti jompo. Ia pun kemudian dinyatakan negatif virus corona.

Dua orang lainnya di panti jompo tersebut meninggal akibat wabah COVID-19.

Saat kecil dulu, Branyas juga berhasil menaklukkan flu Spanyol, yang menyebabkan pandemi paling mematikan di abad 20 sejak 1928-1920.

Gerontology Research Group, kelompok global para peneliti, mengklaim bahwa menurut data yang ada, Branyas merupakan manusia tertua di dunia yang berhasil mengalahkan COVID-19.

Menurut para dokter, orang tua dengan kondisi medis kronis masuk dalam kelompok paling berisiko dan sebagian besar waktu mereka tak dapat sembuh dari COVID-19.

Spanyol saat ini mencatat 227.436 kasus virus corona dengan 26.744 kematian. Sebanyak 137.139 pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Setelah muncul di Kota Wuhan, China tengah pada Desember lalu, virus corona telah menjangkit ke sedikitnya 187 negara dan wilayah. Eropa dan Amerika Serikat menjadi yang paling parah terdampak.

Pandemi COVID-19 telah menelan lebih dari 285.900 korban jiwa di seluruh dunia, dengan 4,17 juta lebih kasus terkonfirmasi dan 1,45 juta pasien sembuh, menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University AS.

Sumber: Anadolu