Bupati Sigi: Bantuan alsintan untuk penguatan petani olah lahan

id BUPATI SIGI,PETANI SIGI,PERTANIAN SIGI,BPP KECAMATAN SIGI BIROMARU,PETANI SIGI BIROMARU,ALSINTAN

Bupati Sigi: Bantuan alsintan untuk penguatan petani olah lahan

Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta menyampaikan sambutan sebelum menyerahkan bantuan tujuh unit alat mesin pertanian, berupa handtraktor kepada kelompok tani dari tujuh desa se-Kecamatan Sigi Biromaru. (ANTARA/HO/Humas Pemkab Sigi)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta, mengemukakan Pemkab Sigi akan terus berupaya membantu alat mesin pertanian (Alsintan) yang merupakan bagian dari penguatan terhadap petani untuk kembali mengolah lahan pertanian pascabencana gempa dan likuefaksi.

"Bantuan-bantuan alsintan seperti handtracktor merupakan program Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi. Hal ini merupakan penguatan kepada petani dalam mengelola wilayah-wilayah pertanian yang ada di Sigi," ucap bupati di Sigi, Rabu.

Pemkab Sigi kembali memberikan bantuan alsintan berupa handtraktor sebanyak tujuh unit kepada tujuh kelompok tani dari lima desa di Kecamatan Sigi Biromaru, pada Selasa (12/5).

Lima kelompok tani yang mendapat bantuan dari Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta terdiri dari Kelompok Tani Beringin Jaya dari Desa Lolu, Ingin Maju Desa Sidera, Sinar Pagi dan Taruna Jaya dari Desa Soulowe, Tora Ranga dan Mekar Indah Desa Watunonju, dan Mekar Sari Desa Bora.

Bupati berharap kepada petani agar menjaga dengan baik alat mesin pertanian yang dibantu oleh pemerintah, agar dapat dimanfaatkan secara bersama dengan jangka waktu yang lama.

"Bantuan alat ini dapat dijaga dan dirawat serta dimanfaatkan dengan sebaik-baikmya sehingga petani dapat melakukan pekerjaannya dengan mudah dan hasil pertaniannya pun bisa lebih meningkat lagi," Bupati menghimbau.

Bupati juga berharap kepada Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sigi Biromaru dan penyuluh supaya selalu melakukan koordinasi kepada seluruh kelompok penerima bantuan, agar handtractor tersebut tidak menjadi milik pribadi ketua kelompok, tetapi milik bersama kelompok.

BPP Sigi Biromaru mencatat sekitar 2.000 hektare lahan sawah dan lainnya beralih fungsi menjadi lahan pertanian hortikultura setelah bencana gempa dan likuifaksi menimpa kecamatan tersebut.

"Iya, sekitar 2.000 hektare lahan sawah dan lainnya beralih ke hortikultura karena kesulitan air setelah kerusakan irigasi karena terdampak bencana gempa dan likuifaksi," ucap Kepala BPP Kecamatan Sigi Biromaru, Sri Winarti.

BPP Kecamatan Sigi Biromaru mencatat kendala utama dan faktor utama yang membuat lahan sawah beralih menjadi lahan pertanian hortikultura dikarenakan minimnya ketersediaan air.

Mayoritas petani di Sigi termasuk di Kecamatan Sigi Biromaru bergantung air dari irigasi gumbasa yang saat ini kondisinya sedang diperbaiki oleh Pemerintah Pusat lewat PUPR, karena rusak parah terdampak gempa dan likuifaksi.

BPP Sigi Biromaru mencatat secara umum lahan pertanian di Kecamatan Sigi Biromaru untuk hortikultura seluas 3.667 hektare, dan lahan sawah 3.402 hektare.

Luas tanaman hortikultura dan non-hortikultura tersebut dikelola oleh 18 gabungan kelompok tani dan 228 kelompok tani dengan jumlah total petani kurang lebih 3.000.