Warga Sulteng antre beli gula dan beras di pasar murah Idul Fitri

id pasar murah

Warga Sulteng antre beli gula dan beras di pasar murah Idul Fitri

Gubernur Sulteng Longki Djanggola (kiri) bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Richard Arnaldo (tengah) di sela kunjungan ke pasar murah dalam rangka menghadapi Idul Fitri 1441 Hijriah. ANTARA/Anas Masa

Pembelian dibatasi setiap orang dilayani maksimal 2 kg gula pasir
Palu (ANTARA) - Warga antre membeli gula pasir, minyak goreng, dan beras, di pasar murah Idul Fitri 1441 Hijriah yang digelar di halaman Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Palu.

Warga sudah terlihat antre sebelum pasar murah resmi dibuka Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Senin.

Di pasar murah tersebut, gula pasir dijual Perum Bulog Wilayah Sulteng sebesar Rp12.500/kg  atau sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat.

Begitu halnya minyak goreng dijual Bulog Rp12.500/liter, daging beku Rp80.000/kg dan tepung terigi Rp8.500/kg.

"Pembelian dibatasi setiap orang dilayani maksimal 2 kg gula pasir," ujar Ny Lusi, seorang ibu rumah tangga.

Bukan hanya Bulog, tetapi juga distributor lain juga menjual gula dibatasi sama 2 kg per orang.

Kepala Seksi Penjualan Ritel Bidang Komersial Perum Bulog Sulteng Try Prayogo Mukti di sela operasi pasar membenarkan pembelian rata-rata dibatasi mengantisipasi aksi borong dan juga agar tepat sasaran.

Baca juga: Gubernur Longki: pasar murah untuk stabilkan harga bahan pokok

Artinya, kata dia, dengan sistem pembatasan pembelian paling tidak mengantisipasi agar tidak dimanfaatkan oleh para pedagang pengecer membeli dengan harga murah, lalu dijual kembali ke konsumen dengan harga tinggi.

"Selain itu,juga agar semua warga yang datang membeli bisa terlayani," katanya.

Sementara Kepala Bidang Komersial Bulog Sulteng Akhmad Ronni Anwar menjamin stok beras, minyak goreng, daging beku dan tepung terigu cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menghadapi Lebaran 2020.

Dia mengatakan beberapa waktu lalu telah mendapat pasokan gula pasir sekitar 175 ton dari Lampung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sejumlah daerah di Provinsi Sulteng.

Sebagian dari stok gula pasir sebanyak itu dialokasikan untuk Kota Palu dan sekitarnya.

Akhmad Ronni juga mengatakan selama dua hari kegiatan pasar murah itu, Bulog menyediakan stok beberapa komoditas dalam jumlah yang memadai.