Anggota DPD cek stok kebutuhan pokok jelang Lebaran di Sulteng

id bulog

Anggota DPD cek stok kebutuhan pokok jelang Lebaran di Sulteng

Anggota DPD asal Sulawesi Tengah, Luky Semen (kanan) bersama Kepala Perum Bulog Sulteng Mifahul Ulum . (Antara/Anas Masa)

Masyarakat Sulteng tidak perlu khawatir, sebab persediaan kebutuhan pokok di setiap kabupaten/kota di provinsi ini cukup memadai
Palu (ANTARA) - Anggota DPD asal Provinsi Sulawesi Tengah, Luky Semen dalam kunjungannya ke Kota Palu melakukan pengecekan stok bahan kebutuhan pokok masyarakat menghadapi masa pandemi COVID-19 dan Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah.

"Masyarakat Sulteng tidak perlu khawatir, sebab persediaan kebutuhan pokok di setiap kabupaten/kota di provinsi ini cukup memadai," katanya di Palu usai bertemu Kepala Perum Bulog Sulteng di Palu, Rabu.

Anggota DPD yang membidangi BUMN itu menjelaskan berdasarkan data yang ada di Bulog Sulteng, stok beras cukup untuk kebutuhan masyarakat hingga lima bulan ke depan.

Begitu halnya dengan persediaan minyak gorenfg, tepung terigu dan gula pasir.

Bahkan, Bulog Sulteng saat ini masih memiliki stok gula pasir di gudang mencapai 150 ton dan masih sedang dibongkar di Pelabuhan Pantoloan Palu gula pasir sebanyak 200 ton.

Menurut dia, di masa pandemi COVID-19 dan juga menghadapi hari raya Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi, pemerintah harus menyediakan stok barang/bahan kebutuhan masyarakat secara memadai.

Dan itu sudah terbukti bahwa stok maupun harga bahan kebutuhan pokok masyarakat di pasaran cukup aman dan relatif stabil.

Bulog selaku BUMN yang dipercayakan pemerintah untuk menangangi sejumlah komoditi pangan sudah melakukan langkah-langkah konkret dengan menyediakan stok dalam jumlah yang memadai guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang selama pandemi COVID-19 dan menjelang Lebaran ini mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya.

"JIka stok tersedia dalam jumlah memadai, maka hargapun tidak akan naik," kata dia.

Sementara Kepala Bidang Pengadaan dan Pelayanan Publik Perum Bulog Sulteng, Amir Sube membenarkan memiliki stok sejumlah bahan kebutuhan pokok dalam jumlah memadai.

Khusus beras, kata dia, Bulog tetap gencar melakukan pembelian produksi petani lokal. Pengadaan tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19 meski tingkat serapan tidak banyak.

"Tapi tetap masih bisa menyerap beras petani untuk memenuhi target pengadaan yang ditetapkan musim panen (MP) 2020 ini sebanyak 25.000 ton," katanya.