Jakarta (antarasulteng.com) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada Senin dibuka melemah 17,07 poin atau 0,41 persen ke posisi
4.157,76.
Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 4,38 poin (0,63 persen) ke level 687,13.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan sentimen
dari rencana pengurangan stimulus The Federal Reserve Amerika Serikat
menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini masih menjadi penghalang penguatan bursa saham domestik.
"Pelaku pasar lebih memilih untuk menahan diri dengan kecenderungan
mengampil posisi jual saham sehingga laju bursa saham masih di area
negatif," kata dia.
Ia menambahkan, optimisme yang terlihat dari rencana peningkatan
belanja modal korporasi tahun 2014 juga kurang mampu memberikan sentimen
positif pada IHSG BEI.
"Laju IHSG semakin menunjukkan pelemahannya seiring maraknya aksi
jual. Belum adanya tanda-tanda kebangkitan membuat IHSG terperangkap
dalam negatif," katanya.
Reza memperkirakan, IHSG BEI akan berada pada level 4.150-4.215 poin pada perdagangan hari ini.
Di bursa regional, indeks Hang Seng melemah 108,81 poin (0,47
persen) ke level 23.137,15; indeks Nikkei-225 turun 73,14 poin (0,47
persen) ke level 15.329,97 dan Straits Times melemah 5,29 poin (0,17
persen) ke posisi 3.060,73.
Berita Terkait
Harga emas menguat didukung melemahnya dolar AS dan catat kenaikan mingguan
Sabtu, 16 September 2023 6:58 Wib
Ekonom: Rupiah lemah karena data "consumer spending AS cukup baik
Jumat, 1 September 2023 9:55 Wib
harga emas naik kembali setelah data ekonomi AS lebih rendah dari perkiraan
Kamis, 31 Agustus 2023 6:12 Wib
Rupiah menguat terbatas pascadata PMI AS lebih lemah dari perkiraan
Kamis, 24 Agustus 2023 10:31 Wib
Emas jatuh karena aksi ambil untung setelah reli empat hari beruntun
Selasa, 18 Juli 2023 7:08 Wib
Analis sebut rupiah lemah karena investor masih "anxious"
Selasa, 13 Juni 2023 11:09 Wib
Emas terangkat 11,80 dolar ditopang "greenback" yang lebih lemah
Jumat, 21 April 2023 6:20 Wib
Harga emas melonjak karena dolar AS melemah jelang data inflasi AS
Rabu, 12 April 2023 7:52 Wib