FK UMI halal bihalal secara virtual hadirkan imam besar Masjid istiqlal

id umi imam besar istiqlal,FK UMI halal bihalal virtual,halal bihalal virtual hadirkan imam besar Masjid istiqlal

FK UMI halal bihalal secara virtual hadirkan imam besar Masjid istiqlal

Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA mengikuti acara halal bihalal FK UMI lewat virtual akibat dampak COVID-19, Minggu (24/5).ANTARA/HO/Humas UMI

Sinergi melahirkan energi, akan sulit kita mendapat energi jika tidak ada sinergi, al barakah tul fil jamaah, silaturrahmi tidak hanya sebatas kepada manusia, tapi semua kepada makhluk ciptaan Allah
Makassar (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK UMI) menggelar halal bihalal lewat virtual dengan memghadirkan imam besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA, Minggu.

Prof Nasaruddin Umar dalam kegiatan bertema "Meraih kemenangan dan merajut silaturrahmi Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia" itu mengatakan begitu pentingnya silaturahmi.

"Sinergi melahirkan energi, akan sulit kita mendapat energi jika tidak ada sinergi, al barakah tul fil jamaah, silaturrahmi tidak hanya sebatas kepada manusia, tapi semua kepada makhluk ciptaan Allah," katanya.

Untuk itu, kata dia, jangan pernah memusuhi siapapun, karena barang siapa yang takut kepada Allah, maka semua makhluk semua akan takut kepadanya.

Dan barang siapa mencintai Allah maka semua makhluknya juga akan mencintainya, jika kita mencapai ketaqwaan dan ketakutan kepada Allah, maka kita akan menjumpai keajaibannya.
Dicontohkan, bagaimana Nabi Nuh, Nabi Musa as, senantiasa dalam lindungan Allah dan makhluk Allah mencintainya dan sayang kepadanya.

Dalam ukhuwah, lanjut dia, dikenal ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniyah dan ukhuwah Islamiyah, ditambahkan satu ukhuwah, makhlukiyah, persaudaraan sesama makhluk. "Kadang hal ini disepelekan, boleh jadi dapat merusak kehidupan kita," ujarnya.

Menyinggung tentang COVID-19, yang kurang lebih tiga bulan melululantahkan kehidupan manusia, tidak hanya di Indonesia tapi juga seluruh dunia, Prof. Nasaruddin, berharap UMI akan melahirkan suatu rekayasa teknologi yang mampu menjawab kecenderungan orang mulai bosan tinggal di rumah.

"Kita harus memikirkan hijrah, menciptakan alternatif work from home," ujarnya.

UMI diharapkan menciptakan terobosan menjadi leading, program ‘leaving the bubble’ atau hidup dalam balon.

Ia menjelaskan, sebagian masyarakat lumpuh karena tidak bisa melaksanakan aktivitas di luar. Di luar masalah pekerjaan, banyak hal yang tidak bisa dikerjakan dalam rumah.

"Karena itu UMI dapat merancang teknologi made new normal, leaving the new normal, menciptakan suatu rekayasa, hidup di dalam balon," kata Prof Nasaruddin.

Karantina diri sendiri seolah-olah hidup dalam kapsul. Dalam al Quran hal tersebut disebutkan bagaimana Iblis mendekati manusia dari semua sisi, 4 penjuru mata angin, namun Iblis tidak mampu menggoda anak manusia yang hidup dalam suatu keadaan yang tidak tembus oleh Iblis baik dari depan, belakang, kanan dan kiri.

Ia berharap di UMI akan lahir terobosan sains dan melahirkan konsep "leaving the bubble" tidak perlu di rumah tapi ada sistem proteksi vaksin pada dirinya.

Dalam tausiahnya, KH Nasaruddin Umar juga menjelaskan tentang sejarah tokoh-tokoh ilmuan Islam yang menguasai dunia rentang tahun 700-1000an masehi.

Ini untuk memacu UMI sebagai institusi, khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk melahirkan ilmuan-ilmuan besar nantinya, Insya Allah.

Dekan FK UMI Prof Syarifuddin mengaku senang kegiatan ini terlaksana dan juga berharap FK UMI kedepannya mampu menciptakan kurikulum-kurikulum yang mendukung terwujudnya dokter islami sebagai ilmuan masa depan di dunia seperti isi tausiah KH. Nasaruddin Umar.

Sementara itu Rektor UMI, Prof. Dr. Basri Modding,SE.,MSi dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan FK UMI dengan berbagai terobosan inovasi dan kreativitas atas arahan Dekan FK UMI beserta jajarannya. Perguruan Tinggi ingin maju harus melakukan berbagai inovasi teknologi.

Prof Mansur Ramly sebagai Ketua Pembina YW-UMI, Dr. H. M. Mochtar Nurjaya sebagai ketua YW-UMI, dan Prof Basri M selaku Rektor UMI, sangat mendukung kegiatan ini dan berharap Fakultas Kedokteran UMI mampu mengembangkan pendidikan lebih maju kedepan dan semuanya mendukung penuh demi pengembangan FK UMI dengan pembukaan program spesialis dalam lingkup Fakultas Kedokteran UMI. ***3***