Roma (ANTARA) - Italia pada Senin meluncurkan aplikasi seluler untuk melacak infeksi virus corona di empat kawasan sebelum menyebarkannya lebih luas, meski terdapat banyak penolakan dari warga yang khawatir melanggar privasi.
Sejak awal Mei Italia secara perlahan mulai melonggarkan pembatasan dan kegiatan usaha, tetapi ada kekhawatiran bahwa infeksi bisa kembali melonjak jika warga tidak mematuhi aturan jaga jarak sosial.
Aplikasi yang dijuluki "Immuni" (imun/kebal) bertujuan mengurangi risiko seperti lonjakan kasus dengan merekam ketika pengguna berdekatan jarak dengan yang lainnya. Ponsel mereka akan bertukar kode melalui teknologi Bluetooth.
Jika seseorang terbukti positif COVID-19, aplikasi itu akan memberitahu kontak-kontak terbaru untuk melakukan isolasi dan tes, sehingga membantu otoritas kesehatan bereaksi cepat dan membatasi penularan.
"Dengan cara ini kita akan mampu mengidentifikasi seseorang yang sedang duduk di dalam bus di sebelah orang yang terinfeksi," kata Pier Luigi Lopalco, kepala unit darurat COVID-19 di kawasan Puglia yang ikut merintis aplikasi tersebut, kepada Reuters.
Terjadi perdebatan hebat di Italia atas potensi pelanggaran privasi, namun pemerintah mengatakan data pribadi pengguna tidak akan dikumpulkan dan aplikasi tersebut tidak akan memberitahukan lokasi keberadaan mereka.
Selain itu, semua rekaman log kontak harus dihapus begitu darurat kesehatan berakhir atau paling lambat pada 31 Desember.
Namun hanya 44 persen warga Italia yang mengaku mungkin atau pasti mengunduh aplikasi Immuni, menurut survei EMG Acqua pada 26 Mei, sedangkan 24 persen lainnya menolak untuk memasang aplikasi tersebut.
Uji coba aplikasi, yang dikembangkan oleh Bending Spoons, akan dimulai pada 8 Juni di kawasan Liguria, Abruzzo, Marche dan Puglia.
Immuni didasarkan pada perangkat lunak yang diluncurkan bulan lalu oleh Apple dan Google, yang sistem operasinya aktif bagi 99 persen ponsel di dunia.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
VKTR-Gapura luncurkan bus listrik ramah lingkungan di Bandara Soetta
Senin, 8 April 2024 17:42 Wib
Ellips luncurkan vitamin rambut dengan kandungan Moroccan Oil
Kamis, 21 Maret 2024 8:40 Wib
Jepang janji luncurkan dialog terkait perjanjian larangan bahan nuklir
Selasa, 19 Maret 2024 13:21 Wib
Kim Jong-un luncurkan roket ganda super besar pada latihan tembak
Selasa, 19 Maret 2024 8:50 Wib
Arab Saudi kembali luncurkan Program Buka Puasa dan Hibah Kurma
Minggu, 10 Maret 2024 18:53 Wib
OIKN luncurkan Pusat Komando IKN di "groundbreaking" kelima pekan ini
Senin, 26 Februari 2024 12:53 Wib
Bupati Morut luncurkan Aplikasi Srikandi
Jumat, 23 Februari 2024 8:58 Wib
Menparekraf luncurkan program Apresiasi Kreasi Indoesia 2024
Selasa, 13 Februari 2024 7:47 Wib