Tokyo (ANTARA) - Jepang mengamati situasi di Hong Kong dengan "keprihatinan mendalam" setelah China mengesahkan undang-undang keamanan baru untuk kota tersebut, kata Perdana Menteri Shinzo Abe pada Senin.
Abe juga menekankan pentingnya langkah-langkah yang menjunjung tinggi prinsip "satu negara, dua sistem".
Pernyataan tersebut menyusul laporan kantor berita Kyodo pada Minggu (7/6) yang mengutip para pejabat Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara lain yang mengatakan Jepang telah memutuskan untuk tidak bergabung dengan mereka untuk mengeluarkan pernyataan yang mengecam China atas undang-undang baru, yang dapat membahayakan otonomi khusus dan kebebasan Hong Kong.
Tetapi Tokyo sangat prihatin, kata Abe kepada parlemen.
"Hong Kong adalah mitra yang sangat penting dalam hal ikatan ekonomi yang erat dan hubungan manusia, dan penting bahwa sistem asli 'satu negara, dua sistem' ditegakkan dan hal-hal berjalan dengan stabil dan demokratis," ujar dia.
Jepang menyatakan keprihatinan tentang langkah Beijing dalam sebuah pernyataan pada 28 Mei, hari ketika Tiongkok mengesahkan undang-undang, dan memanggil duta besar Tiongkok untuk menyampaikan pandangannya.
Sebuah sumber pemerintah yang mengetahui masalah itu mengatakan Jepang tidak berpartisipasi dalam pernyataan bersama tersebut sebagian karena "pemberitahuan yang agak singkat" dan sebagian untuk fokus pada upaya-upaya oleh negara-negara Kelompok Tujuh, ketimbang konsentrasi kepada para penandatangan pernyataan bersama itu.
"Jepang mengambil posisi untuk melakukan apa yang harus dilakukan secara independen, dalam hal ini karena, pertama, kendala waktu, dan kedua, posisi dasar kami adalah kami menekankan upaya kami di G7," kata sumber itu kepada Reuters.
Negara-negara lain telah menyatakan pujian atas sikap independen Jepang, dan tidak menerima keluhan, tambah sumber itu, yang meminta tak disebut namanya karena masalah itu sensitif.
"Kami telah menyampaikan pendapat kami dengan cara ini secara langsung dan cepat ke China dan telah membuat pendapat kami cukup jelas bagi masyarakat internasional," kata kepala sekretaris kabinet Jepang Yoshihide Suga pada konferensi pers.
Jepang berada di tengah-tengah ketegangan AS-China di Hong Kong saat negara itu menyiapkan rencana kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping, yang awalnya dijadwalkan pada April tetapi ditunda karena virus corona.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Produk UMKM binaan Pertamina diminati di Indonesia Week Hong Kong 2024
Senin, 4 November 2024 14:48 Wib
Sabar/Reza bertemu Leo/Bagas di semifinal Hong Kong Open 2024
Jumat, 13 September 2024 16:26 Wib
Bagas/Leo manfaatkan momen untuk capai perempat final Hong Kong Open
Kamis, 12 September 2024 13:17 Wib
Ginting lewati rubber game untuk lolos ke 16 besar Hong Kong Open 2024
Rabu, 11 September 2024 14:16 Wib
Indonesia siap berlaga di Hong Kong Open 2024 ulang sukses tahun lalu
Minggu, 8 September 2024 9:17 Wib
Traveloka bidik pasar Hong Kong
Selasa, 20 Februari 2024 11:34 Wib
Kepercayaan diri Putri bawa Indonesia raih poin pertama dari Hong Kong
Kamis, 15 Februari 2024 10:05 Wib
Timans Iran pastikan lolos ke 16 besar setelah kalahkan Hong Kong 1-0
Sabtu, 20 Januari 2024 7:07 Wib