Menteri Edhy Prabowo yang didampingi empat orang dirjen dan sejumlah pejabat eselon I KKP lainnya mengatakan bahwa penyerahan ikan sehat bermutu itu merupakan salah satu wujud kepedulian jajaran KKP dalam meringankan beban rakyat yang kesulitan ekonomi selama pandemi virus corona.
"Selama pandemi ini, KKP sudah membagikan sekitar 5.000 paket bantuan sosial kepada masyarakat di seuruh Indonesia," katanya di Palu, Selasa, dalam acara Bulan Mutu Karantina Tahun 2020 yang digelar di halaman Kantor Balai Karantina Perikanan Palu.
Penyerahan ikan sehat dan bermutu tersebut adalah salah satu dari banyak aktivitas Menteri KP dalam kunjungan selama tiga hari mulai Senin (8/6). Di antaranya pelepasan ekspor perdana ikan tuna sirip kuning langsung dari Palu ke Jepang.
Menteri Edhy yang juga tokoh Partai Gerindra tersebut juga menyerahkan sertifikat penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (HACPP) bagi pengelola ikan dan sertifikat cara penanganan ikan yang baik (CPIB) kepada pelaku usaha perikanan.
Sebelum acara ini, Kepala Dinas KP Sulteng Moh Arif Latjuba juga menyerahkan bantuan berupa 200 pak ikan bandeng bebas duri serta 50 kg tuna segar kepada petugas medis dan paramedis di sejumlah rumah sakit dan laboratirum kesehatand aerah yang menangani pasien COVID-19 guna meningkatkan daya tahan tubuh (imun) mereka.
Baca juga: Menteri KP dijadwalkan tinjau tambak udang vaname di Parigi Moutong
Dalam sambutannya, Menteri Edhy memuji Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan jajarannya yang sangat serius mengurus masalah kelautan dan perikanan.
"Karena itu, dalam kunjungan ini, saya membawa empat dirjen, dan pejabat-pejabat eselon I lainnya serta anggota DPR RI, karena KKP siap berkolaborasi dengan Pemprov Sulteng untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan agar nelayan bisa mendapat manfaat yang maksimal dari luasnya laut di provinsi ini," ujarnya.
Menteri Edhy menjanjikan sejumlah bantuan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing hasil perikanan antara lain hyper container untuk proses rantai dingin sehingga kualitas ikan nelayan tetap tinggi saat tiba di pasar.
Baca juga: Sulteng ekspor langsung ikan tuna sirip kuning ke Jepang
Ia juga menjanjikan proses pengurusan izin yang sederhana dan cepat seperti penerbitan izin dalam tempo satu jam dan menjemput bola dengan mengunjungi pihak-pihak yang memohon izin guna memberi pelayanan.
"Saya juga berpikir bahwa izin operasi kapal penangkap ikan yang bertonase di bawah 30 GT yang saat ini menjadi wewenang gubernur, kita gratiskan saja sehingga nelayan bisa melaut kapan saja," ujarnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Dari Kota Palu, Menteri KP dan rombongan yang didampingi Gubernur serta Kadis Kelautan dan Perikanan Sulteng Moh. Arif Latjuba, mengunjungi Kabupaten Parigi Moutong menggunakan helikopter.
Pesawat menteri turun di Desa Siney dan disambut dengan upacara adat oleh bupati setempat Syamsurizal Tombolotutu.
Kepada pejabat dan masyarakat Parimo yang hadir di Siney, menteri menjelaskan kedatangannya bersama para dirjen untuk membawa bantuan dalam upaya percepatan pengembangan sektor KP di Sulteng, khususnya Parimo.
Baca juga: Pemprov Sulteng dorong percepatan ekspor ikan
