Mulai pulih, Malaysia akan fokus pulihkan pariwisata domestik

id malaysia,travel,wisata

Mulai pulih, Malaysia akan fokus pulihkan pariwisata domestik

Seorang turis Taiwan yang tiba dari Malaysia menjalani pemeriksaan oleh petugas otoritas kepabeanan di terminal penumpang Pelabuhan Internasional PT Pelindo I Dumai di Dumai, Riau, Jumat (7/2/2020). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/pd

Warga Malaysia di dalam boleh ke negeri-negeri di dalam Malaysia
Jakarta (ANTARA) - Setelah mulai pulih dari pandemi COVID-19, Malaysia memasuki masa transisi untuk menerapkan fase normal baru, termasuk dalam bidang pariwisata.

Timbalan Ketua Pengarah Tourism Malaysia Zulkifly Md Said mengatakan, Malaysia saat ini fokus memulihkan pariwisata domestik sebelum kembali menerima pelancong asing.

"Warga Malaysia di dalam boleh ke negeri-negeri di dalam Malaysia," kata Zulkifly dalam halal bi halal virtual Tourism Malaysia Jakarta, Jumat.

Turis-turis asing belum diperbolehkan memasuki Malaysia, termasuk mereka yang punya tujuan berobat.

Saat ini Malaysia Healthcare Travel Council sedang membuat prosedur operasi standard dalam menerima pasien dari luar Malaysia, memastikan tak ada risiko penyebaran virus corona.

Sembari menantikan situasi kembali normal, protokol kesehatan sedang digodok untuk menyambut lagi turis-turis berwisata ke Malaysia.

"Kita harus menerima fakta bahwa sekarang traveling takkan seperti dulu, new normal, akan ada banyak requirement," kata Zulkifly.

Ia menambahkan, Malaysia siap menerima turis Indonesia ketika kedua belah pihak betul-betul pulih dan siap kembali menggerakkan industri pariwisata.

Bila waktunya sudah tiba, akan ada promosi besar-besaran untuk menarik wisatawan Indonesia.

Zulkifly mengatakan, tren penambahan kasus positif COVID-19 secara harian sudah menurun. Per 11 Juni 2020, tercatat ada 8.369 kasus positif di Malaysia, 7.065 sudah dinyatakan sembuh dan masih ada 1.186 kasus masih dalam perawatan.

"Kami berharap pandemi Covid-19 dapat segera semakin membaik lagi, baik itu di Malaysia, Indonesia dan juga di negara-negara ASEAN lainnya agar industri pariwisata regional dapat segera bergerak lagi."