Nissan tetap produksi Livina secara lokal meski pabrik ditutup

id nissan,nissan indonesia,mitsubishi

Nissan tetap produksi Livina secara lokal meski pabrik ditutup

Service center Nissan di Seoul, Korea Selatan, 29 Mei 2020. (ANTARA/REUTERS/Hwang Seok Joo via Yonhap)

Kita terus produksi di Indonesia. Bukan di Puwakarta, tapi di pabrik Mitsubishi. Kita akan terus memperkuat aliansi dengan Mitsubishi
Jakarta (ANTARA) - PT Nissan Motor Indonesia memastikan akan tetap memproduksi salah satu produk andalannya, Nissan Livina secara lokal di Tanah Air, meskipun pabriknya yang berada di Purwakarta, Jawa Barat telah ditutup.

Menurut Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia, Isao Sekiguchi, pihaknya tetap akan melakukan produksi Livina bersama aliansinya, Mitsubishi, di pabrik yang terletak di Cikarang, Jawa Barat.

"Kita terus produksi di Indonesia. Bukan di Puwakarta, tapi di pabrik Mitsubishi. Kita akan terus memperkuat aliansi dengan Mitsubishi," kata Sekiguchi dalam wawancara eksklusif dengan ANTARA, Senin.

Ketika disinggung mengenai seperti apa rencana di antara keduanya, ia mengatakan bahwa masih belum ada kejelasan. Namun, perusahaan otomotif asal Jepang itu akan lebih berfokus pada spesialisasi model dan kebutuhan pelanggan di Indonesia.

"Belum ada rencana yang jelas sekarang, tapi kami sudah fokus ke cheap product seperti MPV, SUV, dan mobil listrik pun ada potensi. Kami tidak fokus pada volume, melainkan ke hal yang Nissan kuasai, dan lebih ke mengerti kebutuhan pelanggan sekarang," ujarnya.

Sementara itu, aliansi antara Nissan, Mitsubishi, dan Renault memang sudah eksis dan akan semakin diperkuat menyusul langkah bisnis baru guna menamengi krisis ekonomi yang tengah berlangsung akibat pandemi COVID-19.

Dikutip dari Automotive World, ketiganya akan bekerja sama di berbagai bidang termasuk produksi mobil. Di kawasan ASEAN, Nissan tetap berkolaborasi dengan mitra aliansi, baik dalam berbagi sumber daya, produksi, model, dan teknologi.

"Aliansi adalah kemitraan strategis dan operasional unik di dunia otomotif. Ini memberi kami keunggulan kuat dalam lanskap bisnis otomotif global yang terus berubah," kata Chairman of the Renault-Nissan-Mitsubishi alliance, Jean Dominique Senard.

"Model bisnis baru memungkinkan kekuatan grup untuk mengeluarkan sebagian besar aset serta kemampuan kinerja masing-masing perusahaan. Kemudian terus membangun budaya, beserta kekhasannya," lanjutnya.