Stadion baru Qatar didedikasikan untuk pejuang terdepan lawan COVID-19

id stadion education city,piala dunia 2022,qatar 2022,fifa,gianni infantino,nasser al khater

Stadion baru Qatar didedikasikan untuk pejuang terdepan lawan COVID-19

Foto udara Stadion Education City di Al Rayyan, Qatar, yang rampung dibangun sebagai salah satu arena untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2022. (ANTARA/Twitter@roadto22en)

Jakarta (ANTARA) - Qatar memamerkan stadion terbaru mereka yang rampung untuk dipakai dalam Piala Dunia 2022 dalam sebuah presentasi virtual pada Senin waktu setempat dan mendedikasikannya untuk para pejuang terdepan melawan pandemi COVID-19.

Stadion Education City berkapasitas 40 ribu penonton itu merupakan arena ketiga yang bakal rampung, sementara lima lainnya masih dalam proses pembangunan.

Stadion Al Rayyan berkapasitas 40 ribu dan Stadion Al Bayt berkapasitas 60 ribu penonton dijadwalkan rampung pada akhir tahun ini.



Presiden FIFA Gianni Infantino menyatakan ia tak sabar untuk segera melihat pertandingan sepak bola tidak lagi digelar tanpa penonton karena pandemi.

"Kita semua tak boleh lupa, kesehatan adalah prioritas. Di beberapa bagian dunia, sudah memungkinkan untuk menyambut situasi yang lebih baik. Di bagian lainnya, kita masih harus sangat berhati-hati, kuat dan bersatu," kata Infantino sebagaimana dilansir Reuters, Selasa dini hari WIB.

"Sementara itu, Stadion Education City yang baru ini mengingatkan kita semua bahwa sepak bola akan kembali dan lebih bersemangat dari sebelumnya," ujarnya menambahkan.

"Ketika saatnya tiba, kita akan berbagi tribun itu bersama sanak saudara dan kolega. Di stadion indah dan modern ini, kita akan bersama-sama merayakan Piala Dunia 2022," katanya lagi.
 
Sebagai informasi kapasitas Stadion Education City bakal berkurang menjadi 20 ribu penonton setelah Piala Dunia 2022 rampung, sebab kursi-kursi penonton tersebut bakal disumbangkan ke stadion di negara-negara berkembang.



"Tiga rampung, lima lagi. Kita berada di jalur yang tepat," kata Kepala Eksekutif Piala Dunia 2022 Nasser Al Khater.

"Ini peluncuran virtual, sesuatu yang tidak pernah kami byangkan sebelumnya. Tapi siapa yang bisa membayangkan dunia berada di situasi seperti sekarang ini," pungkasnya.