Bendera Setengah Tiang Berkibar di Polda Sulteng

id poso, bakutembak, teroris

Putu Satrya meninggal dunia karena tertembak di bagian dada hingga tembus ke jantung.
Palu (antarasulteng.com) - Bendera Merah Putih berkibar setengah tiang di Mapolda Sulawesi Tengah dan kantor polisi di seluruh provinsi ini setelah Bhayangkara Dua Putu Satrya meninggal dunia saat mengejar terduga teroris di Kabupaten Poso, Kamis (6/2).

Pejabat Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Kompol Rostin Tumaloto di Palu, Jumat, mengatakan, pengibaran bendera yang menandakan suasana berkabung itu berlangsung selama tiga hari mulai Jumat pagi.

Jenazah Putu Satrya Wirabuana sudah diterbangkan ke Bali untuk dimakamkan ke kampung halamannya di Jembrana.

Sebelumnya jenazah anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah Subden Gegana itu disemayamkan di Markas Komando Brimob Polda Sulawesi Tengah di Kota Palu.

Putu Satrya meninggal dunia karena tertembak di bagian dada hingga tembus ke jantung.

Baku tembak itu terjadi saat tim Brimob Polda Sulawesi Tengah Subden Gegana yang berjumlah 17 personel melakukan patroli di Gunung Padang Lambara tiba-tiba diserang kawanan sipil bersenjata hingga akhirnya saling balas tembakan yang memakan korban jiwa dari kedua belah pihak.

Semenjak terjadinya aksi baku tembak antara polisi dan kelompok terduga teroris di Kabupaten Poso, penjagaan di Mapolda diperketat dengan memeriksa identitas dan barang bawaan pengunjung.

Saat ini aparat masih memburu kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Poso yang diperkirakan bersembunyi di hutan belantara.

Kelompok radikal tersebut diduga kuat anak buah Santoso yang saat ini masih buron. ***