Sulteng bertekad genjot ekspor hasil perikanan

id DKP Sulteng,Wagub Sulteng,Ekspor perikanan

Sulteng bertekad genjot ekspor hasil perikanan

Wagub Sulteng H Rusli Dg. Palabbi membuka Rakor Tim Terpadu Kinerja Ekspor Perikanan di Kantor Gubernur Sulteng di Palu, Kamis (18/6) (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)

Sulteng saat ini sudah mengembangkan ekspor langsung ke Jepang untuk komoditi ikan tuna sirip kuning,
Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Rapat Koordinasi Tim Terpadu Kinerja Ekspor Perikanan di Kantor Gubernur Sulteng di Palu, Kamis, untuk berkonsolidasi dan menyusun strategi dan langkah tindak untuk menggenjot ekspor hasil-hasil perikanan dari daerah ini

Rakor yang diikuti para pejabat terkait dan stakeholder di sektor bisnis hasil kelautan dan perikanan ini digelar hanya beberapa hari setelah kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ke Sulteng yang menjanjikan dukungan besar baik dalam kebijakan dan bantuan teknis, program dan dana bagi provinsi ini untuk memberdayakan potensi perikanan tangkap dan budidaya yang sangat besar namun masih cenderung 'tidur'.

Wakil Gubernur Sulteng H. Rusli Dg. Palabbi saat membuka Rakor dengan didampingi Kadis KP Sulteng Moh. Arief Latjuba, SE.MSi itu menyebut bahwa Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan potensi perikanan yang sangat besar dan prospektif untuk dikembangkan.

Bahkan Sulteng adalah satu-satunya provinsi yang dikelilingi oleh empat wilayah pengelolaan perikanan (WPP) yaitu WPP 713 Selat Makassar, WPP 714 Teluk Tolo, WPP 715 Teluk Tomini, WPP 716 Laut Sulawesi serta WPP perairan darat pulau sulawesi yaitu WPP PD 421.

Sebagai gambaran tentang besarnya potensi perikanan daerah, kata Wagub, dapat dilihat dari hasil produksi perikanan tangkap sebesar 196.519,3 ton dan perikanan budidaya 964.509,4 ton pada tahun 2019.

Baca juga: Menteri Edhy Prabowo bagi-bagi 4,5 ton ikan segar di Sulteng

Di bidang ekspor, Sulteng saat ini sudah mengembangkan ekspor langsung ke Jepang untuk komoditi ikan tuna sirip kuning, yang diproyeksikan akan menjadi komoditi ekspor andalan di masa mendatang bersama udang.

Untuk pengembangan dan pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan tersbeut, Sulawesi Tengah membutuhkan perencanaan program yang matang dan aksi kongkrit guna meningkatkan pendapatan asli daerah, kesempatan bekerja, lapangan berusaha, kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dan perekonomian daerah.

Wagub mengapresiasi rakor tim terpadu akselerasi kinerja eksport perikanan Sulawesi Tengah itu sebagai upaya strategis untuk mengidentifikasi akar masalah dan memberi solusi yang tepat, khususnya dalam mencetuskan rencana aksi daerah, program prioritas dan tindak lanjut hasil kunjungan kerja menteri kelautan dan perikanan beberapa waktu lalu di Sulteng.

Baca juga: Menteri Edhy Prabowo bantu pengembangan udang vaname Parigi Moutong

Ada empat point yang menjadi penekanan dalam rakor yakni : 
1. Pelaku usaha agar terus meningkatkan kualitas hasil tangkapan budidaya maupun pengolahan.
2. Pelaku usaha perikanan agar memanfaatkan pintu eksport Sulawesi Tengah secara maksimal baik lewat udara maupun laut.
3. Instansi/lembaga yang terkait agar membantu pelaku usaha dalam peningkatan volume dan frekuensi eksport perikanan Sulawesi Tengah ke mancanegara
4. Pelaku usaha jasa pengangkutan baik itu maskapai penerbangan, perusahaan kapal pengangkut, ekspedisi dan kargo agar turut membantu eksport perikanan dengan memastikan besaran harga jasa yang ditawarkan sudah sesuai ketentuan yang berlaku.
Wagub Sulteng H Rusli Dg. Palabbi didampingi Kadis KP Sulteng Moh Arief Latjuba memimpin Rakor Tim Terpadu Kinerja Ekspor Perikanan di Kantor Gubernur Sulteng di Palu, Kamis (18/6) (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)