Din Syamsuddin: Pendidikan karakter sangat penting saat dan setelah pandemi

id Din syamsudin,pendidikan karakter,pendidikan nasional,uu sisdiknas

Din Syamsuddin: Pendidikan karakter sangat penting saat dan setelah pandemi

Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) Profesor Din Syamsuddin. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Hemat saya harus tetap mengacu pada pendidikan watak
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) Profesor Din Syamsuddin mengatakan pembangunan pendidikan karakter saat dan setelah pandemi COVID-19 penting untuk terus dilakukan.

"Hemat saya harus tetap mengacu pada pendidikan watak," kata Din Syamsuddin dalam Sarasehan Kebangsaan #22 dengan tema "Bagaimana Pendidikan Nasional Pasca COVID-19?" di Jakarta, Kamis.

Menurut Din, pendidikan nilai tidak selalu mempersoalkan bagaimana mengatur kegiatan belajar mengajar di sekolah secara lancar. Namun, jauh dari itu bangsa Indonesia harus tetap mengacu pada tujuan sistem pendidikan nasional yang termaktub dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003.

Ia mengatakan pendidikan harus tetap menjadi tujuan utama. Sebab, kemajuan sebuah bangsa diiringi dengan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat dibangun melalui pendidikan.

Dalam kesempatan itu, tokoh Muhammadiyah tersebut mengingatkan para pengambil kebijakan agar betul-betul hati-hati, terutama saat penerapan normal baru yang berhubungan langsung dengan pendidikan.

"Karena jangan sampai ada 'lost generation', bahkan bisa kehilangan arah dari kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar dia.

Kemungkinan terburuk tersebut, dapat terjadi apabila pemerintah dan pihak terkait tidak memberikan perhatian kepada pendidikan manusia dan penyumbang sumber daya manusia.

Oleh karena itu, ke depan yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat secara umum ialah kembali memusatkan atau mereorientasikan langkah-langkah untuk tetap menjaga kualitas sumber daya manusia.

Apalagi, kata dia, Indonesia harus tetap menjalankan agenda "nation and character building" atau pembangunan jiwa bangsa yang disuarakan Bung Karno sejak dulu. "Tetap pada tujuan pendidikan yang mementingkan iman, takwa dan akhlak mulia, selain hal-hal lain," katanya.

Baca juga: MUI dan ulama Al Azhar Mesir gelar doa bersama
Baca juga: Din Syamsuddin dorong ilmuwan Muslim ciptakan lompatan pemikiran
Baca juga: Din Syamsudin anjurkan umat ganti shalat Jumat dengan shalat Dzuhur di rumah