Lion Air Putar Balik Ke Bandara Soekarno-Hatta

id lion, air

Lion Air Putar Balik Ke Bandara Soekarno-Hatta

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/fs/Jeksyon)

...Mungkin hingga beberapa hari ke depan
Tangerang, Banten (antarasulteng.com) - Pesawat terbang Lion Air rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Bandara Internasional Juanda, Surabaya, harus kembali (return to base) ke bandara keberangkatan karena bandara tujuan ditutup terkait abu vulkanik Gunung Kelud. 

Manajer Umum PT Angkasa Pura II, Yudis Setiawan, Jumat, mengatakan, "Ada satu pesawat yang sudah terbang tetapi kembali lagi ke Soekarno-Hatta karena tidak bisa mendarat di Juanda."

Dia katakan, pesawat Lion Air itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 05.00 WIB. Namun, karena ada informasi terkini mengenai kondisi terbaru di Bandara Djuanda, maka pendaratan dibatalkan. "Pesawat akhirnya kembali lagi ke Soekarno-Hatta," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 12 penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Bandara Internasional Juanda dibatalkan akibat Gunung Kelud meletus pukul 22.56 dan 23.30 WIB Kamis (13/2).

Adapun rincian penerbangan yang dibatalkan, yakni enam penerbangan Garuda Indonesia, tiga penerbangan Lion Air, satu penerbangan Sriwijaya, satu penerbangan Air Asia dan satu penerbangan Citilink.

Namun demikian, jumlah penerbangan yang akan batal terus bertambah. Sebab, pendataan masih terus dilakukan serta berkoordinasi dengan Bandara Juanda. "Mungkin hingga beberapa hari ke depan," ujarnya.

Dikabarkan sebaran abu vulkanik Gunung Kelud itu hingga Pulau Lombok, NTB, pada arah timur dan Tasikmalaya, Jawa Barat, pada arah barat. 

Pada Jumat pagi, jarak pandang di Bandara Internasional Adi Sucipto dinyatakan cuma 200 meter dari keperluan minimal 2.000 meter, sementara di Bandara Adisumarno mulai membaik hingga 500 meter, tetapi bandara tertutup debu dan saat ini masih terjadi hujan debu.

Selain itu Bandara Juanda Surabaya juga ditutup total akibat abu vulkanik di sekitar wilayah bandara sampai ketinggian 46.000 kaki sehingga tidak memungkinkan pesawat terbang mendarat dan lepas landas. (skd)