Ekspor Sulteng Diperkirakan Turun Terkait UU Minerba

id ekspor, tambang

Ekspor Sulteng Diperkirakan Turun Terkait UU Minerba

Salah satu areal penambangan nikel oleh pemegang IUP di Kabupaten Morowali serta dampaknya terhadap lingkungan/pantai. (Istimewa/PT.VI)

Sebagian besar perusahaan tambang di Sulawesi Tengah mengekspor bahan mentah sambil menunggu pembuatan smelter."
Palu (antarasulteng.com) - Bank Indonesia memperkirakan penghasilan devisa ekspor Sulawesi Tengah di sektor mineral akan berkurang pada 2014 mengingat telah diberlakukannya Undang-Undang Mineral dan Batu Bara No.4 Tahun 2009 sejak Januari 2014.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, Purjoko, saat seminar ekonomi dan moneter di Palu, Kamis, menyebutkan undang-undang tersebut melarang perusahaan tambang mengekspor bahan mineral mentah sehingga hal itu akan mempengaruhi ekspor mineral.

Saat ini sebagian besar perusahaan tambang di Sulawesi Tengah mengekspor bahan mentah sambil menunggu pembuatan alat pemurnian barang tambang (smelter).

Purjoko sendiri belum memberikan angka pasti perubahan ekspor mineral dari Sulawesi Tengah tersebut.

Namun demikian, dia mengatakan ekspor mineral Sulawesi Tengah akan masih tetap sebagai pendongkrak pertumbuhan ekonomi provinsi ini.

Ekspor mineral telah mendominasi Sulawesi Tengah sejak dua tahun terakhir menggantikan kakao yang terus mengalami penurunan produksi.

Pada 2013, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah secara tahunan mencapai 9,38 persen atau lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 9,27 persen.

Dari angka itu, sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh 35,23 persen menjadi sumber pertumbuhan ekonomi utama dengan andil 2,33 persen.

Selanjutnya diikuti berturut-turut sektor konstruksi yang tumbuh 13,48 persen, sektor keuangan dan real estate (13,17 persen), sektor listrik dan air bersih (9,68 persen), serta sektor angkutan dan komunikasi (8,32 persen).

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bijih nikel memiliki kontribusi terbesar terhadap ekspor Sulawesi Tengah pada Desember 2013 yang mencapai 25 juta dolar AS atau 87,4 persen dari total nilai ekspor provinsi ini.

Sementara itu selama 2013, nilai ekspor bijih nikel Sulawesi Tengah mencapai 220,9 juta dolar AS atau mencapai 75 persen dari total ekspor yang mencapai 293,6 juta dolar AS. (R026)