Wagub: E-Katalog Bisa Hemat Anggaran Daerah

id ahok

Wagub: E-Katalog Bisa Hemat Anggaran Daerah

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)

Sistem e-katalog itu memilki potensi penghemaitan anggaran daerah yang cukup besar. Makanya, harus segera kita terapkan sampai di tingkat dinas-dinas di DKI
Jakarta (antarasulteng.com) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai penerapan sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik atau e-katalog dapat menghemat anggaran daerah. 

"Sistem e-katalog itu memilki potensi penghemaitan anggaran daerah yang cukup besar. Makanya, harus segera kita terapkan sampai di tingkat dinas-dinas di DKI," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat. 

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, penerapan sistem e-katalog dapat menghemat anggaran DKI Jakarta sekitar 24 persen, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjalankan program-program pembangunan. 

"Kita mau dorong terus penggunaan e-katalog untuk semua kebutuhan karena bisa menghemat pengeluaran anggaran. Jadi, kita bisa gunakan untuk bangun infrastruktur, perbaikan pendidikan dan lain-lain," ujar Ahok. 

Rencananya, dia menuturkan peresmian sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik tersebut akan dilakukan pada Kamis (27/2) pekan depan. 

"Penerapan sistem e-katalog khusus di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan kita resmikan minggu depan. Kita ingin langsung mulai penggunaannya secara efektif," tutur Ahok. 

Saat ini, dia mengungkapkan sudah cukup banyak barang yang tercantum di dalam e-katalog, diantaranya mulai dari peralatan berat dan bahan pabrikasi, seperti aspal dan beton, hingga armada pengangkut sampah. 

Selain itu, sambung dia, beberapa jenis produk barang dan jasa juga telah dimasukkan kedalam e-katalog, antara lain alat-alat berat, kendaraan operasional, lampu, bus, alat-alat kesehatan dan akan segera disusul alat-alat tulis. 

"Dengan menggunakan e-katalog, pemerintah bisa mendapatkan barang dan jasa dengan harga yang jauh lebih baik dibandingkan dengan harga yang ada di pasaran," tambah Ahok. (skd)