Ferlys percayakan JKN-KIS untuk lindungi anaknya

id BPJS Kesehatan,JKN-KIS

Ferlys percayakan JKN-KIS untuk lindungi anaknya

Peserta JKN-KIS Ferlys Natalia dan anaknya Tsabita Kharunnisa ketika ditemui tim BPJS Kesehatan di Prabumulih, Sumatera Selatan pada Jumat (26/6/2020) (ANTARA/HO-BPJS Kesehatan)

Saya merasa sangat bersyukur sudah menjadi peserta JKN-KIS. Rasanya tenang sudah berjaga-jaga dari awal, karena tidak ada yang tahu kapan kita sakit. Apalagi untuk anak, sebagai orang tua pasti ingin selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Oleh
Jakarta (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak hanya bermanfaat bagi orang dewasa tapi juga ketika anak mengalami sakit mendadak, seperti yang dialami oleh Ferlys Natalia ketika anak perempuannya, Tsabita Kharunnisa jatuh sakit.

"Saya merasa sangat bersyukur sudah menjadi peserta JKN-KIS. Rasanya tenang sudah berjaga-jaga dari awal, karena tidak ada yang tahu kapan kita sakit. Apalagi untuk anak, sebagai orang tua pasti ingin selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Oleh karena itu saya percayakan kepada Program JKN-KIS," kata Ferlys dalam siaran pers yang diterima di Jakarta pada Senin.

Ferlys dan anaknya telah terdaftar sebagai peserta pekerja penerima upah (PPU) dan memanfaatkan layanan JKN-KIS ketika Tsabita jatuh sakit. Dia kemudian memanfaatkan JKN-KIS dan mengaku mendapatkan pelayanan rumah sakit yang memuaskan tanpa dibeda-bedakan dengan pasien lainnya.

"Alhamdulillah anak saya tidak mengalami kendala apa-apa. Dokter dan perawat di sini memberikan pengobatan untuk anak saya dengan ramah. Tidak ada bedanya, pasien BPJS Kesehatan dengan pasien lain, semua diperlakukan sama baiknya, sama sopannya, dan yang jelas tidak dipungut biaya tambahan lagi,” ujar Ferlys.

Dia mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya penjaminan dari BPJS Kesehatan karena tidak perlu memikirkan biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan rumah sakit sang buah hati.

Ferlys mengatakan sampai Tsabita selesai dirawat dia tidak mengeluarkan satu rupiah pun untuk biaya pengobatan karena menjadi peserta JKN-KIS. Setelah merasakan manfaatnya, dia berharap meningkatnya kesadaran masyarakat akan JKN-KIS sehingga bisa terus memberikan manfaat kepada warga lain yang membutuhkan.

Baca juga: Guru juga rasakan akan manfaat JKN-KIS 
Baca juga: Mendalami JKN-KIS yang mulai ditiru oleh China dan India
Baca juga: Pakar Kesehatan: JKN di Indonesia bisa gratis asal