"BNPT telah menyampaikan kepada Kemendikbud bahwa Pancasila harus dimaksimalkan kembali, diajarkan kembali di setiap jenjang sekolah, agar generasi muda mengenal dan memahami Pancasila," kata Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, dalam dialog daring, Selasa.
Dialog kerjasama BNPT dan FKPT se-Indonesia tersebut bertajuk "melawan dua virus mematikan, radikalisme dan COVID-19".
Hendri menilai mata pelajaran Pancasila tidak lagi diajarkan secara maksimal di sekolah, karena Pancasila di tingkat SD, SMP dan SMA/sederakat bukan lagi satu mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Olehnya, kata dia, Pancasila dipandang harus menjadi satu mata pelajaran yang berdiri sendiri dan harus diacarkan kepada siswa di semua jenjang/tingkatan sekolah.
"Minimal, di sekolah itu ada upacara bendera, ada menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia," sebutnya.
Terkait hal itu, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Andi Intang Dulung dalam dialog tersebut menyarankan ke FKPT se-Indonesia agar membangun komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di daerah masing-masing.
Hal itu sebagai salah satu langkah untuk memaksimalkan kembali penerapan mata pelajaran Pancasila di semua jenjang pendidikan di tingkat SD, SMP dan SMA/sederajat.
Direktur Pencegahan BNPT Irjend Pol Hamli mengatakan BNPT sudah tidak segan-segan ke BPIP dan Kemendikbud bahwa ini harus segera kembali di sekolah.
"Upacara harus tetap dilakukan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, harus terus ada di semua sekolah, di semua jenjang pendidikan," sebutnya.
Para pembicara dari BNPT dan FKPT sepakat adanya penerapan kembali mata pelajaran Pancasila, sebagai upaya mengenalkan Pancasila kepada masyarakat, dalam rangka mencegah adanya faham dan gerakan anti Pancasila.
