Pemkab Lamongan tunjuk empat sekolah tangguh untuk percontohan

id Lamongan, sekolah tangguh Lamongan, Bupati Lamongan

Pemkab Lamongan tunjuk empat sekolah tangguh untuk percontohan

Bupati Lamongan, Fadeli (tengah) saat melihat langsung lokasi sekolah tangguh di wilayah setempat (ANTARA /Ist)

Sebab, pihak sekolah juga diminta untuk terus mencari dan memberlakukan proses dan bentuk pembelajaran yang dirasa aman, baik itu secara daring, luring, campuran (daring-luring), ataupun guru kunjung
Lamongan, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur,  menunjuk empat sekolah masing-masing SD Bhayangkari, SDN 4 Made, SMPN 2 Lamongan, dan SMPN 1 Lamongan sebagai percontohan sekolah tangguh untuk siap menerapkan ajaran baru 2020 dengan protokol kesehatan.

Bupati Lamongan, Fadeli di Lamongan, Selasa mengatakan empat sekolah itu diresmikan sebagai sekolah tangguh dan contoh penerapan protokol kesehatan, dan akan diberlakukan sama di semua sekolah di wilayah setempat.

Fadeli mengatakan tanggal 13 Juli 2020 mendatang merupakan tahun ajaran baru, namun bukan berarti saat itu juga peserta didik melakukan pembelajaran tatap muka.

"Sebab, pihak sekolah juga diminta untuk terus mencari dan memberlakukan proses dan bentuk pembelajaran yang dirasa aman, baik itu secara daring, luring, campuran (daring-luring), ataupun guru kunjung," kata Fadeli dalam keterangan persnya.

Sebab, kata Fadeli, saat ini Lamongan masih menuju normal baru, dan masih akan terus mencari bentuk sekolah tangguh dan prosesnya, hal ini agar tidak sampai ada masalah dan menimbulkan klaster-klaster baru nantinya.

Oleh karena itu, kata dia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC) Lamongan akan terus mendorong penegakan disiplin protokol kesehatan di setiap sekolah.

"Sekolah tangguh ini diharapkan mampu menjadi inspirasi, contoh disiplin dan kejujuran dalam mentaati protokol kesehatan," katanya.

Ia menjelaskan protokol kesehatan yang harus diterapkan peserta didik di sekolah normal baru, meliputi protokol kesehatan saat berangkat ke sekolah (perjalanan mulai dari rumah sampai di sekolah), protokol kesehatan selama di sekolah untuk guru, siswa, dan aktivitas di sekolah guru, siswa dan tenaga pendidik.

Selain itu, protokol kesehatan selama di sekolah untuk siswa (di lingkungan sekolah, di kelas, di lab/tempat praktek, tempat ibadah), serta protokol kesehatan pulang dari sekolah (perjalan mulai dari sekolah sampai di rumah).

"Saat ini pemerintah bersama GTPPC, Polres dan Kodim 0812 Lamongan masih terus berupaya mencari contoh terbaik dalam penerapan protokol kesehatan di sekolah," katanya.

Sementara itu, kasus terkonfirmasi positif di Lamongan terkini mencapai 237 pasien, rincian 92 pasien sembuh dan selesai diawasi, 32 orang meninggal dunia, serta sisanya masih menjalani perawatan.