DPRD Palu desak Pemkot evaluasi diri terkait kaburnya pasien COVID-19

id DPRD Palu,Palu,DPRD,Nasdem,Sandi

DPRD Palu desak Pemkot evaluasi diri terkait kaburnya pasien COVID-19

Ketua Komisi A Bidang Kesra dan Pemerintahan DPRD Kota Palu, Mutmainah Korona ANTARA/Muhammad Hajiji

Palu (ANTARA) - Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu Mutmainnah Korona mendesak Pemerintah Kota Palu secepatnya mengevaluasi manajemen penanganan pasien COVID-19 terkait kaburnya dua pasien COVID-19 beberapa hari lalu.



"Saya mendesak Pemkot Palu khususnya Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura dan Kepala Dinas Kesehatan segera mengevaluasi kinerja khususnya pada proses penjagaan pasien COVID-19," katanya kepada ANTARA di Palu, Sabtu.



Menurutnya ruang isolasi pasien COVID-19 di RSUD Anutapura dan Pondok Perwatan Orang Tanpa Gejala (OTG) serta Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Asrama Haji Transit Palu yang menjadi tempat perawatan 2 pasien yang kabur itu harus makin diperketat.



Dengan memperbanyak pelibatan seluruh unsur aparat penegak hukum meliputi kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).



"Perlu pendampingan khusus kepada pasien COVID-19 dan anggota keluarganya agar mereka diedukasi sehingga sadar akan bahayanya virus itu bagi orang-orang di sekitarnya jika mereka tidak dirawat sampai sembuh," ujarnya.



Dua orang pasien terkonfirmasi COVID-19 asal Provinsi Sulawesi Selatan yang dirawat di RSUD Anutapura dan Pondok Perawatan ODP dan OTG Kota Palu melarikan diri.



"Satu orang pasien yang diisloasi di RSUD Anutapura atas nama Syahril dan satu orang lagi atas nama Rajab yang dirawat di Pondok Perawatan ODP dan OTG pergi tanpa izin Rabu (1/6) malam," kata Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RSUD Anutapura Palu drg. Herry Mulyadi, Kamis.



Ia menjelaskan Syahril sudah dua kali melarikan diri dari ruang isolasi RSUD Anutapura karena ingin bertemu istrinya yang sedang hamil besar dan anaknya di Kabupaten Takalar.



Sementara Rajab diketahui telah meninggalkan Kota Palu dan kembali ke Sulsel dengan menumpang bus. Keberadaan ke duanya di luar ruang isolasi berpotensi besar menyebabkan warga Palu dan daerah yang dilalui keduanya terinfeksi COVID-19.



"Berdasarkan hasil tes swab terakhir Syahril masih positif sehingga harus dirawat sampai sembuh. Sementara hasil tes swab Rajab baru keluar kemarin dan positif COVID-19. Seharusnya hari ini dibawa ke RSUD Anutapura untuk diisolasi,"ujarnya.



Ia meminta masyarakat jika melihat keduanya agar menjaga jarak, segera mengamankan mereka dan melaporkan kepada tim gugus tugas COVID-19 setempat. Ia juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari dan menemukan dua pasien itu.



"Tolong jika anggota keluarga yang bersangkutan menemukan mereka agar melaporkan kepada tim gugus tugas COVID-19 setempat atau laporkan ke polisi," ucapnya.