Pelni optimistis penumpang bakal meningkat di era normal baru

id pelni

Pelni optimistis penumpang bakal meningkat di era normal baru

Kru Pelni bersiap menyambut penumpang dengan protokol kesehatan COVID-19. (Dok Pelni)

Batam (ANTARA) - PT Pelni (Persero) optimistis jumlah penumpang meningkat seiring mulai dibukanya kembali akses embarkasi dan debarkasi 61 pelabuhan di Tanah Air saat ini.

"Pelni optimistis jumlah penumpang akan terus meningkat, terutama setelah mulai dibukanya kembali pelabuhan dan mulai dilakukannya kembali kegiatan operasional kapal, walaupun masih secara bergantian guna menjaga efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional," kata Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni (Persero) OM Sodikin, dalam keterangan tertulis, Selasa.

Pelni mencatat semenjak pembatasan pelaksanaan kegiatan transportasi laut dan ditutupnya sejumlah pelabuhan pada masa pandemi COVID-19 hingga saat ini (7/7), terdapat 61 pelabuhan yang membuka aksesnya baik untuk embarkasi dan debarkasi bagi penumpang.

Selain itu juga tercatat lima pelabuhan yang hanya melayani proses embarkasi.

Sodikin menyampaikan setelah pelonggaran perjalanan diberlakukan, sebanyak 14.685 pelanggan telah berpergian dengan kapal penumpang sejak Mei 2020 hingga 5 Juli 2020 dan  sebanyak 16.456 pelanggan berlayar menggunakan kapal perintis pada periode yang sama.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro menyampaikan perusahaannya mematuhi peraturan yang berlaku terkait kegiatan naik turun penumpang kapal pada setiap daerah.

Pelni juga menjalankan protokol kesehatan COVID-19 selama melaksanakan kegiatan operasional. "Menciptakan pelayaran yang aman dan selamat merupakan komitmen kami," kata dia.

Pelni tetap membatasi jumlah penumpang di atas kapal yakni sebesar 50 persen dari kapasitas. Kru pun dilengkapi dengan APD yang wajib dipergunakan selama bertugas.

"Dan yang paling penting adalah para penumpang wajib menyertakan surat hasil rapid test ketika akan berpergian dengan kapal Pelni. Kami terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama menjalankan kegiatan operasional," kata Yahya.