Pemkot Palu gelar pasar murah antisipasi lonjakan harga

id Pasar murah, perindag, palu

Pemkot Palu gelar pasar murah antisipasi lonjakan harga

Seorang ibu rumah tangga sedang membeli salah satu komoditas di pasar murah yang di gelar Pemerintah Kota Palu, Jumat (10/7/2020). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengambil langkah antisipasi lonjakan harga bahan pokok sebagai kebutuhan sehari-hari masyarakat melalui pasar murah.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu Syamsul Saifudin, di Palu, Jumat mengatakan kenaikan harga barang dan kebutuhan pokok tentu sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat karena kebutuhan meningkat yang tidak didukung dengan ketersediaan bahan pangan.

"Pemkot Palu memprogramkan kegiatan pasar murah guna membantu masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau di masa pandemi COVID-19 sekarang ini," ujar Syamsul.

Rencananya, kegiatan pasar murah akan di laksanakan secara rutin di setiap kecamatan sebagai upaya mendekatkan layanan perdagangan. Dimana, pada tanggal 13-14 Juli nanti, pemerintah setempat menjadwalkan kegiatan itu di Kecamatan Ulujadi.

Pemkot Palu menggelar pasar murah melibatkan sejumlah pihak swasta seperti Alfamidi, Hypermart termasuk pelaku usaha pasar gerak dan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai bentuk dukungan mereka terhadap langkah pemerintah menekan lonjakan harga.

"Pelaksanaan pasar murah tetap mengedepankan protokoler kesehatan sebagai mana dianjurkan pemerintah di kehidupan normal baru masa pandemi COVID-19," jelas Syamsul.

Menurut dia, kebutuhan pokok yang dijual di kegiatan itu relatif murah. Bahkan pemerintah menyediakan paket kebutuhan memasak ibu rumah tangga seharga Rp50 ribu terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai, tomat, garam termasuk gula pasir.

"Di pasar ini tersedia aneka bahan makanan dan pangan, kami upayakan barang-barang dijual lengkap sehingga masyarakat mudah menjangkau," kata dia menambahkan.

Dia berharap, para pihak yang terlibat agar senantiasa meningkatkan semangat gotong royong supaya tercipta kegiatan perdagangan yang sejuk karena kondisi sosial ekonomi belum pulih akibat pandemi virus corona.

"Kegiatan ini berlangsung selama dua hari mulai tanggal 10-11 Juli 2020," demikian Syamsul.