19 dosen yang reaktif rapid test Unhas langsung jalani swab

id 19 reaktif rapid test unhas

19 dosen yang reaktif rapid test Unhas langsung jalani swab

Petugas medis melakukan rapid test kepada dosen dan pegawai Unhas.ANTARA/HO/Humas Unhas

Kita konsisten melakukan screening atau penapisan. Ini merupakan bentuk komitmen Unhas untuk menjadikan bagian dari solusi. Setelah sebelumnya kita menggelar rapid test massal yang diikuti oleh dua ribuan tenaga kependidikan, kali ini dilanjutkan den
Makassar (ANTARA) - Sebanyak 19 dosen yang reaktif saat menjalani rapid test massal di Universitas Hasanuddin dari 8-10 Juli 2020 langsung menjalani swab test untuk memastikan apakah terpapar COVID-19 dan perlu penanganan khusus.

Ke-19 dosen yang reaktif itu rinciannya yakni sebanyak 8 orang ditemukan reaktif pada hari pertama (8/7), 6 orang pada pemeriksaan kedua (9/7) dan sebanyak 5 orang ditemukan reaktif pada pemeriksaan terakhir di GOR Unhas Makassar hari ini.

Sekretaris Universitas Hasanuddin, Prof Dr Ir H Nasaruddin Salam MT, Jumat mengatakan bahwa kegiatan rapid test ini merupakan bagian dari upaya Unhas untuk menjadikan kampus Unhas sebagai kawasan bersih dari COVID-19.

“Kita konsisten melakukan screening atau penapisan. Ini merupakan bentuk komitmen Unhas untuk menjadikan bagian dari solusi. Setelah sebelumnya kita menggelar rapid test massal yang diikuti oleh dua ribuan tenaga kependidikan, kali ini dilanjutkan dengan rapid test untuk dosen,” kata Prof Nasaruddin

Selama tiga hari kegiatan rapid test, seribu lebih dosen ikut berpartisipasi. Sebagian dosen tidak dapat hadir karena beberapa alasan. Umumnya karena alasan kesibukan di luar kampus. Saat ini, Unhas memang sedang dalam masa semester antara, sehingga tidak ada kegiatan akademik di dalam kampus.

Hingga akhir pelaksanaan, masih ada beberapa dosen yang datang dan meminta untuk rapid. Namun karena waktu yang terbatas, maka tim Rapid Test dari Rumah Sakit Daya yang telah bertugas selama tiga hari tidak dapat lagi melayani.

Direktur Komunikasi Unhas Ir Suharman Hamzah, PhD, mengatakan bahwa kegiatan rapid test ini merupakan wujud konsistensi Unhas untuk menjadi bagian dari solusi. Hal ini juga merupakan pesan Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, yang selalu dikemukakan pada setiap kesempatan.

“Kita tahu bahwa jika melakukan rapid test, ada potensi ditemukan hasil reaktif, dan positif. Ini tentu mempunyai resiko bagi reputasi lembaga. Tapi bagi Unhas, yang paling penting adalah melakukan penapisan, mencari yang terpapar agar dapat dipisahkan dan disembuhkan, sambil kita mengambil langkah-langkah pencegahan lanjutan,” kata Suharman.

Salah seorang dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang merupakan ahli epidemiologi Unhas, Prof Dr Ridwan Amiruddin, SKM MKes, MSc.PH, adalah salah seorang dosen yang menunjukkan hasil reaktif. Beliau secara terbuka mengumumkan hasil ini pada akun sosial medianya (facebook).

“Hasil rapid test reaktif, menunggu hasil PCR. Mohon do’anya. Saya baik-baik saja dan isolasi mandiri. Saya OTG. Ketat protokol,” tulis Prof. Ridwan. Postingan ini banjir komentar dari teman-teman dan sejawatnya

Rincian 19 reaktif dalam rapid test massal Unhas:

Hari I sebanyak 8 orang reaktif, yang berasal dari FISIPOL 4 orang, Fakultas Ilmu Budaya 2 orang, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Hukum masing-masing 1 orang;

Hari II sebanyak 6 orang reaktif, berasal dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan 2 orang, serta Fakultas Hukum, Fakultas Keperawatan, Fakultas MIPA, dan Fakultas Farmasi masing-masing 1 orang)

Hari III sebanyak 5 orang reaktif, berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat 3 orang, dan Fakultas Teknik 2 orang.***3***