Pemkab Parimo bangun tanggul pengaman sungai

id banjir

Pemkab Parimo  bangun tanggul pengaman sungai

Puing rumah warga di Desa Boyantongo, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong terseret banjir, Ahad (12/7/2020). ANTARA/HO

Parimo, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Provinsi Sulawesi Tengah akan membangun tanggul pengaman di sisi kiri dan kanan Sungai Boyantongo di Kecamatan Parigi Selatan guna mengantisipasi banjir yang sudah menjadi langganan warga di wilayah itu.

"Dahulu pernah direncanakan oleh pemerintah daerah untuk meluruskan alur sungai, tetapi tidak direspon oleh masyarakat, sebab konsekwensinya lahan pertanian dan perkebunan di bantara sungai akan terdampak," kata Bupati Parimo Zamsurisal di Parimo, Selasa.

Ia mengatakan wilayah tersebut menjadi langganan banjir, karena memang permukiman masyarakat dekat dengan sungai.

Ketika hujan deras dan alur sungai tidak bisa menampung debit ait yang membesar, maka airnya meluap ke permukiman masyarakat.

Guna mencegah terjadinya kembali banjir yang lebih besar, maka Pemkab Parimo ke depan akan membangun tembok atau bronjong pengaman di sepanjang daerah aliran sungai sehingga permukiman masyarakat bisa aman dari bencana alam banjir.

Bupati mengatakan banjir bandang terparah terjadi pada Agustus 2012 dengan menelan korban jiwa dan menghanyutkan sebagian jembatan permanen konstruksi baja yang ada di Desa Boyantongo,Kecamatan Parigi Selatan.

Juga beberapa infrastruktur seperti jaringan listrik, telekomunikasi, jaringan irigasi dan lahan persawahan petani di beberapa desa yang terdampak banjir bandang saat itu mengalami kerusakan.

Bahkan, petani merugi besar karena gagal panen akibat sawah mereka yang siap panen diterjang banjir bandang.

Sementara banjir yang kembali menerjang Desa Boyantongo pada beberapa hari lalu mengakibatkan 12 rumah warga yang berada di bibir sungai hanyut terseret arus.

Selain itu, ada beberapa rumah warga lainnya yang kini terancam hanyut, sebab terus tergerus banjir.

Sebanyak 14 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat aman karena rumah mereka hanyut dan terancam, meski debit air sungai sudah berkurang.

Guna membantu warga yang terdampak banjir, kata Bupati Zamsurisal, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parimo sejak bencana alam terjadi langsung mendirikan posko penampungan pengungsi sekaligus dapur umum di lokasi banjir di Desa Boyongtongo.

Dengan adanya dapur umum, warga maupun petugas yang ada di lapangan tentu tidak kesulitan makan/minum sehingga bisa konsentrasi penuh dalam kegiatan-kegiatan setelah banjir.

Dalam kunjungannya, Bupati Zamsurisal juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada para korban bencana banjir di desa yang terletak di jalur Trans Sulawesi itu.

Sementara Kepala BPBD Provinsi Sulteng Bartholomeus Tandigala mengatakan bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di provinsi ini dikarenakan curah hujan tinggi.

Intensitas curah hujan beberapa pekan terakhir ini meningkat dan hampir merata di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng.

Karena itu, masyarakat perlu waspada, sebab di saat musim hujan sangat memungkinkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor seperti yang telah terjadi di beberapa daerah di Sulteng.