Putra Pilot MH370 Akhirnya Angkat Bicara

id pilot, mh370

Putra Pilot MH370 Akhirnya Angkat Bicara

Pilot dan co-pilot Malaysia Airlines MH370 Kapten Zaharie Ahmad Shah (kanan) dan Fariq Abd Hamid (Twitter/Facebook)

Saya membaca semua berita online. Namun saya membantah semua spekulasi itu. Saya lebih mengenal ayah saya. Kami mungkin tidak dekat karena dia sangat sering pergi. Namun saya mengenal dia
Jakarta (antarasulteng.com) - Putra bungsu pilot Malaysia Airlines MH370 Kapten Zaharie Ahmad Shah akhirnya angkat bicara merespons tuduhan terhadap ayahnya.

Ahmad Seth (26), seorang mahasiswa jurusan bahasa, sejak pesawat itu hilang 8 Maret, dia selalu mengikuti berita mengenai pesawat tersebut dan ayahnya, termasuk spekulasi yang menyelimuti kecelakaan itu.

Dia mengaku mengikuti teori-teori liar bahwa ayahnya yang berusia 53 tahun itu adalah seorang fanatik terhadap politik dan kemudian membajak jet Boeing itu, namun dia segera menyanggah spekulasi tersebut dengan mengatakan dia tahu sekali seperti apa ayahnya.

"Saya membaca semua berita online. Namun saya membantah semua spekulasi itu. Saya lebih mengenal ayah saya. Kami mungkin tidak dekat karena dia sangat sering pergi. Namun saya mengenal dia," kata dia di Subang Jaya kemarin malam kepada New Straits Times.

Dalam wawancara itu Seth tampil tenang dan tidak memperlihatkan sikap kesal terhadap mereka yang menggambarkan ayahnya sebagai "pembajak".

Ibunya, Faizah Khanum Mustafa Khan, dan dua kakaknya Ahmad Idris dan Aishah, sama sekali enggan berbicara kepada pers.

Dia mengakui bahwa dia adalah yang paling tabah dari semua anggota keluarnya dalam menghadapi krisis ini, namun dia tidak menjelaskan lebih jauh bagaimana ibu dan kakak-kakaknya menghadapi tragedi ini.

Selama kunjungan New Straits Times ke kediaman Kapten Zaharie, teman-teman Seth menyambanginya untuk memberikan dukungan.

Mereka juga berada bersama Seth untuk menghiburnya ketika Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak mengumumkan hari Senin lalu bahwa penerbangan pesawat itu berakhir di selatan Samudera Hindia.

Kendati tampak lelah, Seth saat itu mengaku tidak terkejut dengan pengumuman sang PM.

Dalam suara tenang, dia berkata bahwa dia sudah memperkirakan kabar itu setelah menunggu selama 18 hari kabar mengenai pesawat itu dan 239 orang di dalamnya. Namun demikian dia masih menaruh secercah harapan.

"Kini kami hanya menunggu konfirmasi yang benar (untuk reruntuhan pesawat atau pun jenasah).  Saya akan meyakini itu (bahwa tidak ada yang selamat) karena saya melihat bukti di depan mata saya sendiri," kata dia dengan tenang.

Teman-temannya, kata dia, telah menjadi pilar ketabahannya dan dia merasa berutang atas dukungan dan dorongan teman-temannya tersebut, demikian New Straits Times.(skd)