Sulteng jamin keamanan logistik untuk korban bencana alam

id banjir

Sulteng  jamin keamanan logistik untuk korban bencana alam

BPBD Sulteng menyalurkan bantuan logistik bahan makanan dan air mineral kepada korban banjir di Sigi beberapa waktu lalu. (sulteng.antaranews.com)

Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah menjamin stok berbagai logistik untuk mengatasi bencana alam di daerah itu masih cukup aman.

"Ya posisi stok logistik bencana alam yang ada pada kami cukup sampai akhir tahun mendatang," kata Kepala BPBD Sulteng Bartholomeus Tandigala yang dihubungi di Palu,Rabu.

Ia mengatakan semua BPBD kabupaten dan kota di Sulteng sedang siaga bencana alam karena curah hujan cukup tinggi dan merata di semua wilayah di provinsi ini.

Khusus masalah logistik, kata dia, tidak perlu dikhawatirkan, sebab masih tersedia dalam jumlah memadai.Logistik dimaksud antara lain bahan pokok seperti beras, mie instan, susu, minyak goreng, gula dan lainnya. Begitu juga dengan tenda, selimut, peralatan dapur dan obat-obatan.

"Pokoknya soal logistik tidak akan kekurangan. Kalaupun di kabupaten/kota logistik menipis, BPBD Provinsi siap untuk membantu termasuk menyalurkan ke titik-titik bencana alam," kata Bartholomeus.

Selain itu, mitigasi bencana alam di setiap daerah terus gencar dilakukan petugas BPBD setempat. Meski kegiatan tersebut berbeda dengan sebelum pandemi COVID-19, sosialisasi dilakukan dalam setiap pertemuan dengan masyarakat.

"Selama masa pandemi sampai era normal baru saat ini, sosialisasi dilakukan petugas BPBD hanya kepada aparat kecamatan dan desa/kelurahan. Selanjutnya pihak kecamatan dan desa serta kelurahan yang akan menyosialisasikan kepada masyarakat," ujarnya.

Bartholomeus mengaku dalam kurun beberapa pekan terakhir ini, banjir terus melanda beberapa daerah di Provinsi Sulteng. Banjir terjadi menyusul hujan deras yang mengguyur hampir merata di seluruh wilayah Sulteng.

Beberapa daerah di Sulteng diterjang banjir seperti di Kabupaten Morowali Utara, Morowali, Parigi Moutong,Tolitoli dan Kabupaten Sigi. HIngga kini belum ada rincian kerugian material yang dialami baik pemerintah maupun masyarakat terdampak bencana alam banjir.

Masyarakat terus diingatkan untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrim yang berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih menghantui sejumlah daerah di Tanah Air, termasuk Provinsi Sulteng yang terdiri 13 kabupaten dan kota serta banyak memiliki sungai dan struktur tanah labil.