Sanksi dicabut, UEFA dan Man City gelar pembicaraan damai

id UEFA,Manchester City,Liga Inggris,Liga Champions

Sanksi dicabut, UEFA dan Man City gelar pembicaraan damai

Foto ilustrasi: Para pemain Manchester City merayakan gol saat melawan Newcastle United dalam laga lanjutan Liga Inggris di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Rabu (8/7/2020). City menang besar 5-0 dalam laga itu. ANTARA FOTO/Oli Scarff/Pool via REUTERS/foc.

Jakarta (ANTARA) - Presiden UEFA Aleksander Ceferin telah mengadakan sebuah pembicaraan dengan ketua Manchester City Khaldoon Al Mubarak setelah larangan dua tahun City bertanding di kompetisi Eropa dicabut.

Menurut laporan Sky Sports pada Kamis (16/7), sebuah panggilan dilakukan pada Senin setelah Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mencabut larangan City untuk berkancah di Liga Champions musim depan.

Kedua belah pihak menyatakan keinginan mereka untuk memiliki hubungan yang konstruktif, menurut laporan Daily Mail.

Ceferin menyebut Manchester City sebagai sebuah 'aset' dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Sky Sports News pada Maret.

"Seperti halnya klub lain, mereka adalah aset kami, saya menghormati mereka," katanya dalam wawancara televisi pertamanya di Inggris setelah City dijatuhi larangan tersebut.

Baca juga: Guardiola sebut Manchester City tak butuh izin untuk jadi klub top
Baca juga: Pep Guardiola sangat senang City lolos dari sanksi UEFA
Baca juga: Klopp, Mourinho kompak atas kritik kemenangan City atas sanksi UEFA
Baca juga: UEFA berencana ubah sistem FFP setelah gagal hukum Man City


"Saya tidak ingin mengatakan itu, 'sekarang kami tidak suka Manchester City'. Kami menyukai mereka, mereka adalah klub kami."

UEFA telah menuduh City melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) mereka dengan menaikkan nilai pendapatan dari sponsor yang berkaitan dengan Grup Abu Dhabi United pimpinan Sheikh Mansour yang menjadi pemilik City, untuk menghindari melanggar aturan FFP antara 2012 sampai 2016.

Manchester City juga dianggap kurang kooperatif selama masa penyelidikan kasus tersebut.

Namun, CAS mencabut hukuman yang dijatuhkan UEFA ke City pada Senin dan mengurangi denda awal 30 juta euro (sekitar Rp491 miliar) menjadi 10 juta euro (sekitar Rp167 miliar) setelah menemukan bahwa "sebagian besar dugaan pelanggaran yang dilaporkan tidak terbukti atau sudah melewati waktu (time-barred)."

Pelatih The Citizens, Pep Guardiola mengaku senang klubnya dapat bermain di Liga Champions musim depan.

"Saya sangat senang atas keputusan itu, yang memperlihatkan bahwa apa yang orang bilang tentang klub ini tidak benar," katanya dilansir laman resmi City, Selasa malam.

"Bila kami melakukan kesalahan, tentu kami akan menerima putusan UEFA dan CAS," tambahnya.

"Kami punya hak untuk membela diri ketika yakin apa yang kami lakukan benar. Nyatanya tiga hakim mengatakan itu."

"Di sisi lain kami juga senang sebab bisa membela apa yang kami lakukan di atas lapangan selama ini," pungkas pelatih asal Spanyol itu.