Komunitas fotografi bantu korban banjir di Parigi Moutong

id Banjir parigi, vectorvenom, koeban banjir, pengungsi banjir, parigi moutong

Komunitas fotografi  bantu korban banjir di Parigi Moutong

Pengungsi banjir Desa Olobaru, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sedang duduk di tenda pengungsian sambil memegang anaknya, Kamis (16/7/2020). ANTARA/HO-Roy L Mardani

Parigi (ANTARA) - Vectorvenom komunitas fotografi Parigi menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan.

"Bantuan logistik kami khususkan untuk bayi dan balita, karena usia mereka masih cukup rentan, apa lagi harus tinggal di tenda pengungsian," kata koordinator komunitas fotography Parigi Arki Ariyanggara usai menyalurkan bantuan, di Parigi, Jumat.

Menurut dia, sejumlah wilayah banjir di kabupaten itu cukup banyak bayi dan balita, berdasarkan data yang di rilis pemerintah setempat.

Kini data sementara BPBD Parigi Moutong mencatat, sekitar 3.797 jiwa atau 1.027 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir, 84 orang lansia, 10 orang ibu hamil, 82 orang balita dan 18 bayi serta lima orang penyandang disabilitas.



"Sebagai sesama warga Kabupaten Parigi Moutong kami memiliki kewajiban
membantu saudara-saudara kami ditimpa musibah. Ini adalah panggilan kemanusiaan guna mengurangi beban penderitaan mereka," ujar Arki.

Dia menjelaskan, bantuan disalurkan kepada korban banjir di tenda pengungsian berupa perlengkapan bayi dan balita.

"Insya Allah bantuan selanjutnya kami salurkan makanan bayi dan balita agar mereka bisa bertahan hidup di situasi tanggap darurat bencana," kata dia menambahkan.

Dikemukakannya, bantuan logistik yang disalurkan merupakan hasil penggalangan dana sejak empat hari yang lalu, baik bersumber dari sumbangan langsung anggota maupun sumbangan pihak lain.

"Kami turut prihatin atas musibah ini. Jika ada dermawan yang ingin menyalurkan bantuan selain bantuan bayi, kami pun siap untuk menyalurkannya," ucap Arki.

Saat ini sekitar 1.638 jiwa atau 429 KK terpaksa mengungsi dari 18 desa terdampak.

Bencana banjir juga merusak sekitar 75 rumah warga, terdiri dari 67 rumah rusak berat, tiga rusak sedang, lima rusak ringan dan merusak sejumlah sarana dan prasarana. Selain itu terdapat 22 rumah hanyut terseret banjir, 118 rumah terancam dan 361 rumah terendam.

Ditaksir, nilai kerugian sementara dari musibah itu mencapai Rp5,5 miliar.*