Jakarta (ANTARA) - Striker Bristol City, Famara Diedhiou, menjadi sasaran kekerasan rasial di dalam jaringan (daring) setelah gagal mengeksekusi penalti saat timnya kalah 0-1 oleh Swansea City dalam pertandingan Championship (liga Inggris tier kedua), Sabtu.
Connor Roberts memberi Swansea keunggulan saat berakhirnya babak pertama sebelum Diedhiou (27) gagal menyamakan kedudukan saat tendangannya pada menit ke-69 dari titik penalti melambung di atas gawang.
Setelah pertandingan, pemain nasional Senegal itu memposting tangkapan layar pesan dengan tiga emoji pisang, yang ia terima dari seseorang melalui Twitter. Diedhiou berkomentar, "Mengapa??"
"Kami mendukung Famara Diedhiou dan siapa pun yang telah mengalami rasisme dalam bentuk atau wujud apapun. Tidak ada alasan atau pembenaran untuk perilaku menjijikkan ini," pernyataan Bristol dalam unggahan di Twitter.
Insiden yang menimpa Diedhiou terjadi tidak lama setelah pemain Crystal Palace Wilfried Zaha dan pemain Sheffield United David McGoldrick menjadi sasaran tindakan serupa pada media sosial.
Berita Terkait
Enam wakil jaga asa Indonesia pada perempat final Spain Masters
Jumat, 29 Maret 2024 4:55 Wib
IMIP edukasi masyarakat pentingnya rehabilitasi tanaman mangrove
Kamis, 28 Maret 2024 17:10 Wib
Pelatih tunggal putra tekankan pentingnya jaga kondisi jelang Paris
Kamis, 28 Maret 2024 13:16 Wib
AHY: Sertipikat tanah wakaf semakin mengokohkan kerpastian hukum
Kamis, 28 Maret 2024 13:14 Wib
Waspadai atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan
Kamis, 28 Maret 2024 11:34 Wib
Garuda merajut mimpi ke putaran final Piala Dunia
Kamis, 28 Maret 2024 9:35 Wib