Psikolog sebut orang tua harus paham literasi digital di era COVID-19

id Pendidikan Anak,Pandemi COVID-19,Najelaa Shihab,Literasi Digital,Pelindungan Anak

Psikolog sebut orang tua harus paham literasi digital di era COVID-19

Psikolog dan Pemerhati Pendidikan, Najelaa Shihab saat jadi pembicara pada diskusi program `Ubah Dengan Suara`oleh PT Johnson & Johnson di Jakarta, Rabu (20/02/2019) (ANTARA/Ganet)

Ada beberapa salah kaprah dalam interaksi pendidikan dengan media dan teknologi, misalnya simplifikasi pembelajaran daring dan luring
Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak Najelaa Shihab mengatakan orang tua dan keluarga harus memahami literasi media dan digital pada masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19, khususnya dalam mendukung pendidikan anak.

"Ada beberapa salah kaprah dalam interaksi pendidikan dengan media dan teknologi, misalnya simplifikasi pembelajaran daring dan luring," kata Najelaa dalam sebuah seminar daring yang diadakan dalam rangka Hari Anak Nasional 2020 yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Najeela mengatakan pada saat pandemi COVID-19 saat orang tua lebih banyak bekerja dan anak belajar di rumah, terdapat beberapa tantangan dan hambatan yang dihadapi orang tua untuk bekerja sekaligus belajar dan bermain bersama anak.

Salah satu tantangan dan hambatan yang muncul adalah perubahan rutinitas secara ekstrem, dari sebelumnya bisa beraktivitas di luar menjadi hanya di rumah saja.

"Ada juga tantangan dan hambatan interaksi antara orang tua dengan guru dan sekolah, adaptasi teknologi serta manajemen emosi dan energi," tuturnya.

Dari sisi anak, Najelaa mengatakan orang tua juga harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak, seperti kesiapan sosial-emosional, dan dukungan lingkungan sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, faktor-faktor lain yang mempengaruhi belajar anak adalah pemahaman anak pada tujuan dan instruksi, kemandirian mengerjakan tugas, pengalaman berhasil mengatasi tantangan, dan umpan balik yang berkelanjutan.

Menurut Najelaa, pelibatan orang tua dan masyarakat merupakan hal yang penting dari risiko dan indikator keberhasilan proses pendidikan anak, terutama pada masa pandemi COVID-19.

"Parenting is not personal. Pengasuhan anak adalah urusan bersama yang harus dilakukan dengan prinsip cinta," katanya.

Selain prinsip cinta, yaitu kasih sayang kepada anak, ternyata Najelaa mengatakan bahwa cinta adalah singkatan dari lima prinsip dalam pengasuhan anak.

Kelima prinsip itu adalah cari cara sepanjang masa, ingat impian tinggi, menerima tanpa drama, tidak takut salah, dan asyik main bersama.

Baca juga: Psikolog: Anak perlu tahu hal boleh-tidak boleh saat normal baru
Baca juga: Psikolog: orang tua tak perlu memaksakan diri menjadi guru
Baca juga: Psikolog dorong orang tua terapkan GEMBIRA hadapi wabah COVID-19
Baca juga: Psikolog: Sirkulasi kehidupan anak harus sama selama belajar di rumah akibat pandemi COVID-19