Vardy tak mau berlarut-larut rayakan 100 gol di Liga Premier

id jamie vardy,leicester,liga inggris,manchester united

Vardy tak mau berlarut-larut rayakan 100 gol di Liga Premier

Penyerang Leicester City, Jamie Vardy, melakukan selebrasi usai mencetak gol keduanya ke gawang Crystal Palace dalam laga lanjutan Liga Inggris tanpa penonton di tengah pandemi COVID-19 di Stadion King Power, Leicester, Inggris, Sabtu (4/7/2020). (ANTARA/REUTERS/POOL/Jason Cairnduff)

Tentu itu capaian luar biasa, tapi rasanya masih 'ya tercapai' dan sesudahnya saya segera beralih untuk mempersiapkan pertandingan selanjutnya, tak ada kesempatan untuk larut merayakannya
Jakarta (ANTARA) - Penyerang andalan Leicester City, Jamie Vardy, mengaku tak mau berlarut-larut merayakan keberhasilannya melampaui torehan 100 gol di Liga Premier Inggris, yang baru-baru ini ia raih.

Ketika Vardy mencetak gol kedua Leicester dalam kemenangan 3-0 atas Crystal Palace di Stadion King Power, 4 Juli lalu, penyerang berusia 33 tahun tersebut jadi pemain ke-29 yang melampaui catatan 100 gol Liga Premier.

Menurut Vardy, ia mungkin baru bisa mengenang momen itu dengan penuh makna ketika sudah gantung sepatu dari karier profesional.

"Tentu itu capaian luar biasa, tapi rasanya masih 'ya tercapai' dan sesudahnya saya segera beralih untuk mempersiapkan pertandingan selanjutnya, tak ada kesempatan untuk larut merayakannya," kata Vardy dilansir laman resmi Leicester, Rabu malam.

"Itu mungkin sesuatu yang, ketika saya pensiun, bisa saya kenang dan pahami lebih jauh maknanya," ujarnya menambahkan.

Terlebih lagi, ketika Vardy melewati garis 100 gol Liga Premier, ia dan rekan-rekannya tampil di hadapan tribun Stadion King Power yang hampa, sebab suporter masih belum diperbolehkan ke stadion di tengah ancaman pandemi COVID-19 yang masih membayangi.

"Perbedaan drastis. Kami terbiasa berada di Stadion King Power yang dipadati 30 ribu penonton, yang menciptakan keriuhan, tapi sekarang rasanya seperti bermain bola ketika kami masih kanak-kanak," katanya.

"Tak ada suporter di tepi lapangan, anda hanya bermain karena ingin menikmati sepak bola, demikianlah anak-anak berpikir, maka saya pikir itu pendekatan yang cukup menarik sebab suporter tak akan hadir dan sebaiknya kami berkonsentrasi bermain untuk meraih hasil terbaik," ujar Vardy menambahkan.



Vardy juga mengenang gol pertamanya di Liga Premier yang disarangkan ke gawang Manchester United pada musim 2015/16 demi membantu Leicester menang 5-3.

Kala itu Vardy menjalani musim keduanya di Liga Premier bersama Leicester sebelum menjadi tokoh utama dalam lakon upik abu kala The Foxes jadi juara.

"Tentu itu gol yang sangat bermakna. Kami baru promosi, semua pemain kelas dunia ada di United dan bagi tim ini bisa menang 5-3 di kandang mereka adalah sesuatu yang sangat menyenangkan," kata Vardy.

Vardy tentu berharap ia bisa menemukan kembali ketajaman ketika Leicester menghadapi MU dalam laga pekan pemungkas musim 2019/20, yang bakal berperan besar dalam penentuan nasib tiket zona Liga Champions.

Saat ini, Leicester berada di urutan keempat cuma unggul selisih gol atas MU yang sama-sama mengoleksi 62 poin tetapi punya satu laga simpanan untuk dijalani.