Satu tenaga kesehatan hamil di Kudus meninggal akibat COVID-19

id Satu tenaga kesehatan, di Kudus, meninggal dunia akibat COVID-19

Satu tenaga kesehatan hamil di Kudus meninggal akibat COVID-19

Para tenaga kesehatan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus yang bertugas menangani pasien COVID-19 dengan memakai alat pelindung diri (APD). (Ilustrasi). (ANTARA/HO-Humas RSMR)

Ia mengakui sebelumnya almarhumah juga pernah terpapar virus corona pada 3 Mei 2020, sedangkan pada 14 Mei 2020 dinyatakan sembuh.
Kudus (ANTARA) - Seorang perawat di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang sedang hamil, meninggal dunia dengan penyakit penyerta atau komorbid setelah sempat menjalani perawatan karena terjangkit COVID-19.

Direktur Utama Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Pujianto di Kudus, Senin, membenarkan bahwa ada satu perawat di RS Mardi Rahayu Kudus yang meninggal akibat terjangkit COVID-19.

Juru Bicara Penanganan COVID-19 Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Yuliana Wara menambahkan selain karena terjangkit COVID-19, almarhumah juga memiliki riwayat penyakit jantung.

Baca juga: Warga Samarinda tutup jalan cegah wabah corona meluas

Ia mengakui sebelumnya almarhumah juga pernah terpapar virus corona pada 3 Mei 2020, sedangkan pada 14 Mei 2020 dinyatakan sembuh.

Akan tetapi, pada 24 Juli 2020 kembali terkonfirmasi positif COVID-19, namun pada 26 Juli 2020 meninggal dunia dengan kondisi hamil sekitar tujuh bulan.

Ia mengungkapkan sejak muncul gejala, yang bersangkutan langsung menjalani rawat inap.

Selain tenaga kesehatan yang meninggal pada 26 Juli 2020, tercatat ada dua tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Baca juga: Lima kantor pelayanan di Jakarta tutup akibat ASN positif COVID-19

Kedua tenaga kesehatan tersebut, hanya menjalani isolasi mandiri karena hanya bergejala ringan sehingga pelayanan di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus tetap normal.

Sementara tenaga kesehatan lainnya yang memiliki kontak dengan almarhum saat kontak selalu memakai alat pelindung diri (APD) lengkap sesuai ketentuan zona rumah sakit.

Hasil penelusuran kontak, suaminya juga menjalani pemeriksaan tes usap tenggorokan untuk memeriksa ada tidaknya virus corona.

"Sementara ini masih suspek, karena hasil tes usap tenggorokan belum keluar. Yang bersangkutan masih dirawat di Ruang Isolasi Khusus (RIK) untuk pasien COVID-19," ujarnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kudus Andini Aridewi membenarkan bahwa ada salah satu tenaga kesehatan di RS Mardi Rahayu Kudus yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona.

Akan tetapi, kata dia, selain terkonfirmasi positif corona juga memiliki komorbid.

Selain tenaga kesehatan di RS Mardi Rahayu Kudus, sebelumnya juga ada satu tenaga kesehatan dari Puskesmas Undaan yang meninggal karena terpapar COVID-19.