Karsa Institute dan CARE Indonesia bantu puluhan perahu korban bencana

id Care, serah, perahu

Karsa Institute dan CARE Indonesia bantu puluhan perahu korban bencana

Wakil Bupati Donggala, Moh Yasin, mengunting pita (kanan) Hilda Rumambi, Program Manager CARE Indonesia Sulteng, dalam acara penyerahan perahu kepada warga terdampak bencana alam gempa bumi, di Desa Tanjung Padang, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Kamis (30/7/2020).(ANTARA/HO-Kiriman Hilda).

Kami berharap kelompok usaha ini didampingi Dinas UMKM agar bisa tetap berjalan sehingga lebih banyak yang merasakan manfaatnya
Donggala (ANTARA) - Karsa Intitute dan CARE Indonesia bersama Mafolux menyerahkan 24 perahu bermesin tempel (ketinting) dan peralatan tangkap ikan kepada warga terdampak bencana alam, di Tanjung Padang, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis.

Ketua Perkumpulan Karsa Intitute Rahmat Saleh, di Donggala mengatakan, penyerahan puluhan perahu tersebut merupakan program pemulihan mata pencaharian atau 'livelihood' bagi masyarakat terdampak bencana 2018.

“Pemulihan livelihood adalah hak masyarakat terdampak bencana dan itu merupakan kewajiban pemerintah untuk memenuhinya sesuai mandat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang kebencanaan,” katanya.

Ia mengatakan, program pemulihan livelihood ini kerja sama Karsa Institute dan CARE Indonesia yang berlangsung sejak Maret 2020, di Desa Lonca dan Desa Namo, di Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi dan Desa Tanjung Padang, di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala. 

“Program berlangsung enam bulan dengan 160 kepala keluarga penerima manfaat dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan dan UMKM,” jelasnya.

Rahmat juga menyampai apresiasinya kepada CARE Indonesia, Mofalux dan kepada Pemkab Donggala yang telah bekerja sama mendukung program pemulihan penghidupan melalui bantuan perikanan dan UMKM.

Program Manager CARE Indonesia di Sulteng, Hilda Rumambi mengatakan, bantuan yang diserahkan bisa bermanfaat untuk membantu pemulihan masyarakat pasca bencana alam 2018 silam.

Hilda mengatakan program livelihood Karsa Institute dan CARE Indonesia selain memberi perahu, juga telah memberi bantuan ternak sapi kepada 10 kepala keluarga di Desa Namo, serta 80 ekor ternak babi kepada warga terdampak bencana di Desa Lonca, di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi. 

Ia menambahkan, program livelihood juga menyasar bidang pertanian, perikanan dan UMKM di Desa Lonca, Namo dan Desa Tanjung Padang.

“Kami berharap kelompok usaha ini didampingi Dinas UMKM agar bisa tetap berjalan sehingga lebih banyak yang merasakan manfaatnya,” katanya.

Hilda mengatakan selain memberi bantuan, pihaknya juga melatih penerima manfaat melalui workshop dan bimbingan teknis, bekerja sama dengan instansi terkait di Pemerintah Kabupaten Sigi dan Donggala.

Sementara Wakil Bupati Donggala, Moh Yasin, dalam sambutannya saat penyerahan perahu kepada warga setempat, mengatakan apresiasinya dan siap membantu melalui dinas terkait. 

“Selaku pemerintah, kami siap mendukung Desa Tanjung Padang melalui program bukan hanya untuk perikanan tangkap, tapi juga program budidaya udang vaname dan kelompok nelayan  di Tanjung Padang akan kita jadikan embrio sekaligus motivasi bagi lahirnya kelompok-kelompok lain,” katanya.

Moh Yasin juga berharap program pemulihan livelihood  bagi warga Tanjung Padang itu bisa berkelanjutan manfaatnya karena mendapat dukungan dari pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat. 

“Kami berterima kasih kepada Karsa dan CARE Indonesia yang sudah bekerja membantu kerja-kerja pemerintah. Bantuan dan pendampingan ini kami harapkan berkelanjutan dan bukan hanya didukung oleh kelompok penerima manfaat, tetapi oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk Kepala Desa, BPD dan Camat,” katanya.